“Jelas, saya pikir mesin yang lebih manis akan menguntungkan bagi pembalap kami. Saya pikir mesin sedikit kasar di RPM rendah, (di) sentuhan pertama, kontak pertama (dengan throttle). Itu pasti salah satu masalah utama. Elektronik adalah hal lainnya. Cara untuk mengelola dan bekerja dengan perangkat lunak terpadu yang baru,” ujar Jarvis, sebagaimana dikutip dari Crash, Rabu (7/11/2018).

“Saya yakin para pesaing kami memiliki keuntungan bagi kami karena mereka telah memahami lebih banyak cara bekerja dengan sistem. Itu berarti kami telah berjuang di trek traksi rendah, berjuang dengan berputar, berjuang dengan drive. Sangat sering pembalap kami keluar dari tikungan dan mereka hanya dapat menyentuh throttle dan menghidupkan throttle saat motor datang,” tukasnya.
(Djanti Virantika)