"Kami tetap bersyukur dengan hasil ini, dua minggu berturut-turut kami mencapai babak final. Mungkin tenaga kami juga terkuras. Seharusnya kami bisa menang di game pertama, kami kurang beruntung. Pada game ketiga saya banyak melakukan kesalahan sendiri," ujar Marcus, mengutip dari laman resmi PBSI, Senin (29/10/2018).
"Tenaga kami terkuras banyak karena shuttlecock-nya berat, tidak seperti di Denmark, di sini lebih banyak menggunakan tenaga. Saya rasa capaian kami di dua turnamen Eropa ini cukup bagus. Satu juara, satu runner up kan nggak jelek. Tapi pasti ada yang harus dievaluasi lagi, masih ada yang kurang dan harus dipelajari lagi," lanjut Marcus.
"Lawan bermain cepat dan tidak gampang dimatikan. Sebagai evaluasi, kami harus lebih tenang, tidak boleh panik kalau lagi tertekan, harus lebih pintar mengatur permainan," tambah Kevin.
(Fetra Hariandja)