JAKARTA - Nomor tunggal putra cabang olahraga (cabor) bulu tangkis memang sudah lama dirindukan untuk meraih prestasi tertinggi. Penantian panjang masyarakat Indonesia atas kejayaan nomor tunggal putra memang sudah lama tidak tertahankan.
Asian Games 2018 sepertinya menjadi momen yang tepat bagi tunggal putra untuk bangkit dari mati suri. Terlebih Indonesia sendiri menjadi tuan rumah di pesta olahraga se-Asia ke-18 itu.
Adalah dua andalan tunggal putra Indonesia yakni Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie. Memang saat ini mereka ada peringkat 15 besar dunia, tetapi keduanya mampu menunjukkan diri bahwa mereka tidak bisa diremehkan untuk meraih medali.

Bermula di nomor beregu, kedua tunggal putra harapan Indonesia itu mampu membuktikan bahwa mereka layak diperhitungkan. Meski di final keduanya menelan kekalahan, tetapi semangat dan tekad mereka mampu memberikan lawan berarti bagi para penggawa China.
BACA JUGA: Singkirkan Wakil Thailand, Jonatan Christie Tembus Perempatfinal Asian Games 2018
Keperkasaan keduanya pun mampu dilanjutkan di nomor perorangan. Pertama adalah Jonatan yang tidak diduga mengandaskan unggulan satu asal China yakni Shi Yuqi di babak 32 besar. Meski berat Jonatan pun mampu mengandaskan Shi dalam pertarungan sengit 21-19, 19-21, dan 21-17.

Hal baik itu diikuti Anthony yang menjungkalkan unggulan kedua, Kento Momota asal Jepang di babak 16 besar. Tak tanggung-tanggung dalam dua set langsung 21-18 dan 21-18, Kento kandas di tangan Anthony.
Kini keduanya berhasil menapaki perempatfinal. Baik Jonatan dan Anthony pun diharapkan bisa meraih medali setelah 12 tahun lalu tunggal putra merebut emas melalui Taufik Hidayat di Asian Games 2006.
(Fetra Hariandja)