KARANGANYAR - Sosoknya riang dan murah senyum meski sedikit pemalu, namun siapa sangka gayanya berubah menjadi 'garang' saat berada di lapangan sangat jauh berbeda sangat garang saat memasuki arena pertandingan. Itulah dia Ribka Sugianto 'Rising Star' bulu tangkis asal lereng Gunung Lawu.
Namanya semakin melejit sejak menjuarai Kejuaraan Asia Bulu Tangkis Junior 2018 di nomor ganda putri berpasangan dengan Febriana Dwipuji Kusuma pada beberapa pekan lalu.
Pasangan muda ini berhasil mengalahkan Pearly Koong Le Tan/Ee Wei Toh dari Malaysia di partai final dengan skor 21-12 dan 21-16, dalam waktu 20 menit.
Suka duka mewarnai perjalanan karier gadis cantik kelahiran Karanganyar 22 Januari 2000 ini. Ia mengaku kecintaanya pada dunia bulu tangkis sudah menjadi impiannya sejak kecil.
Rutin berlatih di GOR dekat rumahnya sudah dilakoninya sejak kelas tiga sekolah dasar yang membuat dirinya semakin terasah skill-nya. Sampai akhirnya pada tahun 2013 ada audisi untuk mencari bibit pemain muda berbakat.
"Pada 2013 ada audisi pencarian bakat atlet muda, dan saya berniat untuk mengikutinya," jelasnya kepada Okezone.
Saat itu dirinya mengaku tidak berharap banyak bisa lolos audisi. Namun ketekunannya ternyata membuahkan hasil, dirinya berhasil lolos dan mendapat tiket ke tahapan selanjutnya ke Jakarta. Berbekal doa dari sang mama, langkah Ribka menuju mimpinya semakin ringan.
Baca juga Pelari Kecil Ini Finis 25 Besar di Okezone Run With Idol 2018
"Saat itu mama hanya bilang kalau mau ikut ya ikut saja, kalau tidak masuk ya tidak apa-apa, jangan ngoyo. Ternyata saya kemudian lolos dan disuruh untuk ke Jakarta," ungkap Ribka.
Kejuaraan pertama yang diraihnya menjuarai Djarum Sirkuit Nasional (Sirnas) Jawa Tengah 2014 untuk kelas Ganda Pemula Putri.
Berkat ketekunan juga perjuangan kerasnya Ribka berhasil mengharumkan nama Indonesia dengan menjadi salah satu atlet muda berbakat dengan segudang gelar kejuaraan di dunia bulu tangkis.
Sederet prestasi berhasil diraihnya, mulai dari Juara Malaysia Junior International 2017 (ganda putri). Semifinalis Malaysia Junior International 2017 (ganda campuran). Semifinalis India Junior International Grand Prix 2017 (ganda campuran).
Dengan penuh haru Ribka memberikan 'kemenangannya' ini kepada sang ibunda tercinta. Menurutnya selama ini mamanyalah yang berjuang sendiri membesarkannya.
Dan perjuangan sang mama itulah yang membuat tekatnya menjadi yang terbaik di dunia bulu tangkis. Dan target ke depannya Ribka berharap bisa masuk dalam tim Uber.
"Mama bekerja keras untuk saya sedari saya kecil. Doa restu, perjuangan dan pengorbanan mamalah yang menguatkan saya. Jadi kemenangan ini untuk mama," ucap Ribka sambil terisak.
Selayaknya usia remaja, Ribka juga memanfaatkan waktu luangnya untuk menyegarkan diri dari rutinitas hariannya yakni berlatih. Setiap hari Ribka harus menjalani sesi latihan sebanyak dua kali.
"Khusus hari Sabtu hanya berlatih sekali. Dan biasanya kita sama teman-teman pergi ke mall," jelas Ribka.

Sementara itu, Suswiati atau akrab di panggil Dewi, ibunda Ribka Sugiarto, mengaku bangga dan terharu atas pencapaian putrinya selama ini.
Sedari awal perjuangan karier Ribka sangatlah berat. Saat mengikuti audisi dia berangkat sendiri, pasalnya saat itu dirinya sedang mengandung putri keduanya.
Kala itu, Ribka bersama tujuh orang dari Karanganyar mengikuti audisi di Kudus. Karena kondisi dirinya tidak memungkinkan maka hanya Ribka sendiri yang berangkat.
Dan Ribka dititipkan pada kawan-kawan yang berangkat. Ternyata hanya Ribka saja yang berhasil lolos ke tahapan berikutnya.
Dewi ceritakan waktu itu usia Ribka baru 12 tahun, dan dia harus ditinggal seorang diri di hotel karena rekannya harus segera pulang ke Karanganyar.
Ribka harus tinggal karena hanya dia yang lolos. Bisa dibayangkan bagaiman perasaan saya. Sudah tidak karuan, saat itu pertama kali dia lepas dari pengawasan dirinya.
"Dalam kondisi hamil tua, saya hanya bisa mendoakan dan menguatkan Ribka. Bahwa itu jalan yang harus dilalui jika ingin sukses. Meski saat itu perasaan saya tidak karuan mengingat Ribka harus sendirian di hotel," tutur Dewi yang kesehariannya memiliki kantin di GOR mini Karanganyar.
Dengan prestasi yang diraihnya sang bunda berpesan perjuangan ke depan semakin sulit. Setiap akan bertanding harus tetap fokus, berjuang maksimal, berdoa dan harus sabar.
Apalagi Ribka memiliki mimpi besar untuk masuk dalam tim Piala Uber. Dirinya selalu berpesan agar tetap semangat dan pantang menyerah. Dan saat berada di posisi saat ini harus tetap rendah hati. Jalan untuk menggapai cita-cita masih panjang, banyak yang harus dipersiapkan.
"Ada suatu hal yang harus diingat, jangan sombong, tetap rendah hati, dan ingat susahnya perjuangan awal meniti karir di mulai saat mengikuti audisi," pesan Dewi.
(Bagas Abdiel)