“Sepertinya sekarang lebih sering pembalap hanya satu tahun di Moto2 dan kemudian pergi ke MotoGP, atau pergi secepat mungkin ke MotoGP,” ungkap Marquez, mengutip dari Motorsport, Rabu (27/6/2018).
“Ketika saya di sana, saya punya mentalitas lain. Ketika saya ada di 125 cc, saya tidak memenangkan kejuaraan saya tidak ingin pindah ke Moto2. Dan ketika saya di Moto2, jika saya tidak memenangkan kejuaraan, saya tidak ingin pindah ke MotoGP,” tambahnya.

“Ini adalah cara saya karena saya merasa siap ketika kamu juara dan kemudian adalah cara terbaik untuk tiba di kategori berikutnya. Tetapi ini tidak berarti bahwa Anda tiba dengan lebih siap atau kurang. Joan, misalnya, tentu saja dia membutuhkan waktu tetapi jika kami memiliki bakat cepat atau lembat kamu akan tiba (di MotoGP),” lanjutnya.
Mir sendiri memulai karier di ajang grand prix pada 2015 dengan menjajal motor Moto3 untuk pertama kalinya di satu balapan saja. Pada 2016, ia memulai debutnya secara utuh di kelas Moto3. Sementara pada 2017, ia langsung tampil menjadi juara dunia. Pada 2018, ia menjadi pembalap rookie Moto2 dan musim depan ia melejit kembali ke kelas MotoGP bersama Tim Suzuki Ecstar.
(Fetra Hariandja)