Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Schwantz Nilai Persaingan MotoGP Sekarang Tak Seindah Dahulu

Hendry Kurniawan , Jurnalis-Rabu, 02 Mei 2018 |04:17 WIB
Schwantz Nilai Persaingan MotoGP Sekarang Tak Seindah Dahulu
Marc Marquez, Pembalap Repsol Honda (Foto: Laman Resmi MotoGP)
A
A
A

JEREZ – Perseteruan yang terjadi di antara pembalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi, dengan Marc Marquez (Repsol Honda), tak bisa dimungkiri menyedot perhatian dari berbagai pihak. Bahkan, legenda balap motor grand prix, Kevin Schwantz, menilai rivalitas di antara pembalap yang terjadi saat ini tidak seindah dahulu, kala dirinya masih aktif sebagai pembalap.

Schwantz merupakan pembalap berkebangsaan Amerika Serikat yang aktif di atas lintasan pada medio 1986-1995. Selama berkarier sebagai pembalap, Schwantz pernah merasakan menjadi juara dunia sebanyak satu kali, yakni pada 1993. Diakui oleh Schwantz bahwa persaingan di antara pembalap memanglah ketat.

(Baca juga: Marquez Kembali Kirim Peringatan kepada Rossi Jelang Balapan di Jerez)

Valentino Rossi

Kendati demikian, Schwantz menilai kalau persaingannya dahulu tidaklah seperti sekarang, di mana rivalitas yang tersaji sangatlah panas, hingga terbawa ke luar lintasan. Schwantz merasa bahwa rivalitas yang tersaji di antara Rossi dan Marquez sekarang ini sudah sangat jauh, dan ia menganggap itu bukan hal yang baik.

Pria yang kini berusia 53 tahun itu membeberkan rivalitasnya dahulu dengan salah seorang pembalap Yamaha, Wayne Rainey. Diakuinya kalau ia tidak berteman baik dengan Rainey dan para pembalap lainnya. Namun, ketika terdapat momen makan malam bersama, maka semua pembalap bersuka cita.

Schwantz membagikan satu momen kala ia bersama dengan pembalap lainnya makan malam di sebuah restoran di Jerez. Kala itu masing-masing tim telah memesan mejanya masing-masing. Namun begitu, para pembalap pada akhirnya berbaur dan melakukan perang makanan. Meski hal itu dilandasi pada rivalitas, tapi ia merasakan sebuah momen yang indah, karena semuanya berbahagia.

“Jerez adalah contoh klasik, di sana terdapat sebuah restoran kecil (Mesón la Cueva) di dekat lintasan. Honda berada di sana untuk berpesta,  tim saya berada di lantai bawah untuk makan malam, begitu juga dengan tim Yamaha Rainey. Jadi, setelah kami bicara dengan orang-orang Yamaha dan kami mengatakan, ‘Hey, ayo kita bermain dengan orang-orang Honda,’” ujar Schwantz, menukil dari Motorsport Magazine, Rabu (2/5/2018).

Marc Marquez dan Valentino Rossi

“Hal berikutnya yang Anda ketahui adalah kami melempar kotoran (makanan sisa) ke mereka. Itu merupakan perang makanan sepenuhnya, minuman yang dilempar, tempat sampah dilempar. Balapan telah kehilangan itu sekarang,” pungkas Schwantz.

(Fetra Hariandja)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita Sport lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement