JAKARTA – Power Forward Satria Muda (SM) Pertamina, Jamarr Johnson, melengkapi klubnya menjadi kampiun Liga Bola Basket Indonesia (IBL) Pertalite 2017-2018 dengan menjadi pemain terbaik di partai final atau Most Valuable Player (MVP).
Jamarr memang bermain cemerlang pada pertandingan ketiga final IBL Pertalite 2017/2018 menghadapi Pelita Jaya di Hall A Basket Gelanggang Mahasiswa Soemantri Brodjonegoro (GMSB), Minggu malam WIB.
Jamarr yang bermain selama 33 menit dengan menyumbang 21 poin lima rebound serta dua asis, menciptakan akurasi tembakan dua angkanya yang mencapai 60 persen, berhasil menjadi pembeda dalam permainan dan membuat SM banyak mendapat momentum.
Hasilnya, Satria Muda menjadi kampiun IBL 2017-2018 dengan total berhasil membukukan dua kali kemenangan dari tiga petandingan partai final yang berformat "best of three" atas Pelita Jaya (PJ) Basketball.
Atas prestasinya ini, Jamarr mengatakan sangat bersyukur dan lega ia berhasil memenuhi ekspektasi tinggi banyak pihak terhadapnya terutama bagi pihak yang menilainya tak berkontribusi maksimal untuk SM Pertamina.

"Terima kasih Tuhan, karena banyak ekspektasi pada saya. Saya pun tidak pernah berhenti untuk percaya bahwa saya memang bisa," ujar Jamarr Andre Johnson usai pertandingan final ketiga, Minggu malam.
Ia mengatakan prestasi ini juga menjadi hasil dari kerja kerasnya selama ini termasuk dengan mengubah pola makannya menjadi seorang vegetarian agar dapat menunjang permainanya di kompetisi IBL musim ini bersama SM Pertamina selain berlatih setiap hari baik bersama tim maupun individu.
"Saya 100% memberikan kemampuan untuk tim ini. Sekarang kami juara, saya senang. Saya sampai kehilangan kata-kata. Saya bangga dengan diri saya sendiri," ujar Jamarr.
Kendati menjadi juara dan terpilih sebagai pemain terbaik di laga final, ia menilai secara keseluruhan persaingan di IBL musim ini sangat ketat termasuk dengan banyaknya pemain asing maupun lokal yang memiliki kemampuan sangat hebat dan penuh semangat.
"Banyak pemain asing dengan kemampuannya untuk rebound, offense. Kehadiran mereka juga membantu mengangkat pemain lokal," ujar pemain kelahiran New Jersey, Amerika Serikat 29 tahun yang lalu tersebut.