“Tentu saja, pembalap bertindak sesuai keinginannya. Bayangkan bahwa Anda berdiri di posisi awal, mesin mati, di belakang Anda ada 20 pengemudi yang terus mengejar. Dalam kasus seperti itu, Anda pasti akan berusaha melakukan segala cara agar Anda tetap aman, bukan?” lanjutnya.
“Jadi, Marc (Marquez) kembali ke posisi semula ketika mesinnya berjalan lagi karena dia pikir hal itu telah sesuai. Tidak ada seorang pun yang memindahkannya dari tempat awal. Itu adalah titik awal untuk balapan yang tidak begitu baik,” tutur Puig.
BACA JUGA: Marquez Akui Tak Bersalah atas Insidennya dengan Rossi
Berbagai insiden memang dihadapi Marquez sepanjang balapan di MotoGP Argentina. Aksi yang paling mencolok dilakukan Marquez terhadap pembalap Tim Movistar Yamaha, Valentino Rossi, di empat lap terakhir. Kala itu, Marquez yang menduduki posisi tujuh malah bersenggolan dengan Rossi. Akibatnya, The Doctor –julukan Rossi– pun terjatuh saat itu. Alhasil, Rossi hanya finis di posisi 19. Sementara itu, Marquez menyelesaikan balapan di posisi ke-18 setelah mendapatkan hukuman penalti 30 detik.
(Ramdani Bur)