Di lain pihak, Dovizioso yang menerima gaji jauh lebih rendah dari Lorenzo justru mampu tampil kompetitif. Pembalap berkebangsaan Italia itu mampu bertarung memperebutkan gelar juara dunia hingga seri terakhir dan menyudahi musim sebagai runner-up.
Menyikapi kesenjangan gajinya dengan Lorenzo, Dovizioso mengaku tak mau terlalu ambil pusing. Menurutnya, itu merupakan kebijakan tim. Pembalap 31 tahun itu pun menyebutkan bahwa Lorenzo layak mendapat gaji dengan jumlah besar tersebut mengingat prestasinya selama ini. Sementara Dovizioso, justru merasa termotivasi agar bisa memiliki raihan gelar juara seperti halnya Lorenzo.
“Jika dia (Lorenzo) dinilai dari segi ekonomi di Ducati, itu karena dia memang layak mendapatkannya, ini bukanlah masalah, dan saya sebagaimana saya. Dia berarti bahwa Ducati tak melihat situasinya secara jelas, bagi saya ini merupakan stimulus, kewajiban saya dan tim bukanlah memberi nilai pada aspek ini,” ucap Dovizioso, menukil dari Marca, Jumat (29/12/2017).
(Fetra Hariandja)