Rossi Sebut Dovizioso Layak Jadi Panutan Rider Muda
LESMO – Pembalap Tim Ducati Corse, Andrea Dovizioso keluar sebagai runner-up MotoGP 2017. Rider berjuluk Desmo Dovi itu berada di peringkat dua klasemen akhir dengan raihan 261 poin dan terpaut 37 angka dari Marc Marquez (Repsol Honda) yang keluar sebagai juara dunia musim ini.
Dovizioso telah meraih enam kemenangan dari total 18 seri balapan pada MotoGP 2017. Pembalap berusia 31 tahun itu tampil tercepat saat mentas di Grand Prix (GP) Italia, Catalunya, Austria, Inggris, Jepang, dan Malaysia. Ia keluar sebagai runner-up di GP Qatar dan finis ketiga di GP San Marino.
Baca juga: Ini Saran Valentino Rossi untuk Pembalap Muda MotoGP
Kemudian, Dovi pernah gagal mendulang poin saat mentas di GP Argentina dan Valencia. Sisanya, ia pun hanya meraih posisi papan tengah di seri balapan lainnya. Dovi juga pernah tercecer dari 10 besar saat melintas di GP Australia lantaran finis di posisi 13.
Melihat performa Dovi sepanjang gelaran MotoGP 2017, Valentino Rossi (Movistar Yamaha) turut memberikan komentarnya. Ia mengaku kagum dengan pencapaian Dovi di musim ini lantaran sudah bersaing ketat dengan Marquez dalam perebutan gelar juara dunia.
Rossi menyebut Dovizioso layak untuk menjadi panutan bagi rider muda di MotoGP 2018 termasuk pembalap didikannya, yakni Franco Morbidelli (Marc VDS). Ia pun meyakini Morbidelli yang tampil sebagai juara dunia Moto2 2017 dapat bersaing di kelas MotoGP musim depan.
“Semua pembalap muda harus belajar dari dia (Dovizioso). Saya pikir dia tidak pernah menyerah dan selalu percaya diri,” ungkap Rossi, mengutip dari Fox Sport Asia, Kamis (28/12/2017).
"Saya berusaha membantu orang-orang kami (pembalap Italia). Sebagai debutan, pasti mereka terburu-buru, tapi kenyataannya, mereka butuh waktu,” sambungnya.
Baca juga: Daftar 24 Nama Pembalap MotoGP 2018
Morbidelli berhasil menjadi juara dunia Moto2 2017 usai memuncaki klasemen akhir dengan raihan 308 poin. Rider berkebangsaan Italia itu meraih 12 kali podium dengan catatan delapan kemenangan dari 18 seri. Ia hanya dua kali gagal mendulang poin dan pada seri lainnya finis di jajaran 10 besar.
(Fetra Hariandja)
