LESMO – Bos Tim Movistar Yamaha, Lin Jarvis, mengomentari rumor mengenai keputusan Dorna selaku panitia MotoGP untuk menggelar 20 seri balapan pada musim 2019. Ia mengaku tidak terlalu keberatan dengan keputusan itu, meski ada beberapa hal yang patut diperhitungkan juga oleh Dorna.
Sebagaimana diketahui MotoGP sendiri sebenarnya sudah resmi menambah satu seri untuk kejuaraan dunia tahun depan. Yang tadinya tersedia 18 balapan, terhitung mulai tahun depan MotoGP bakal melangsungkan 19 balapan dengan masukinya Sirkuit Buriram sebagai tuan rumah anyar.
Baca Juga: Naik Turun, Bos Movistar Yamaha: Kami Alami Situasi Ekstrem di MotoGP 2017
Sementara pada musim 2019, Dorna rencananya bakal kembali menambah satu seri hingga akhirnya total 20 balapan dalam satu musim MotoGP. Yang mana seri tambahan itu hingga saat ini masih diperebutkan oleh Finlandia dan Indonesia.
Jarvis pun mengatakan tidak terlalu keberatan dengan rencana Dorna tersebut. Akan tetapi dengan bertambahnya sejumlah seri tersebut, Jarvis pun meminta agar Dorna juga untuk mengurangi serangkaian sesi tes di pra atau pascamusim.
“20 balapan jumlah yang banyak. Tak hanya untuk pebalap, tapi juga untuk Anda (jurnalis), kami, dan juga staf. Melakukan tiga kali penerbangan selalu menjadi masalah yang melelahkan pada akhir tahun untuk semua orang,” ucap Jarvis, seperti disadur dari Marca, Kamis (21/12/2017).
Baca Juga: Curahan Hati Lin Jarvis soal Movistar Yamaha di MotoGP 2017
“Jadi jelas kami tak ingin melakukan lebih dari 20 balapan. Sebab, jika kami melakukan 20 balapan, kami harus mengurangi beberapa tes dan ada rencana untuk mengurangi tes pada musim dingin untuk memberikan sedikit keseimbangan,” lanjutnya.
“Akan tetapi saya merasa bahwa ini (rumor bertambahnya balapan di MotoGP 2018 dan 2019) bukanlah sebuah masalah besar, karena ini adalah masalah rekondisi mesin yang sudah kami miliki,” tutup pria asal Inggris tersebut.
(Mochamad Rezhatama Herdanu)