Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

SPORTPEDIA: Di Musim Debut, Valentino Rossi Selalu Gagal Juara

Bagas Abdiel , Jurnalis-Jum'at, 04 Agustus 2017 |12:30 WIB
SPORTPEDIA: Di Musim Debut, Valentino Rossi Selalu Gagal Juara
Valentino Rossi (Foto: AFP)
A
A
A

PEMBALAP MotoGP, Valentino Rossi, telah menorehkan prestasi yang gemilang selama melakoni balapan di ajang grand prix sejak memulai kariernya pada 1996. Mengaspal di kompetisi balapan motor sejak usia 17 tahun, VR46 telah mengoleksi sembilan kali gelar juara dunia.

Sembilan gelar tersebut didapat di kelas 125 cc satu kali, 250 cc satu kali, dan yang paling fenomenal adalah tujuh kali menjadi juara di kelas MotoGP. Namun, prestasi gemilang tak selalu didapat Rossi ketika memulai debutnya di tiga kelas tersebut.

(BACA JUGA: Sambut Paruh Kedua Kejuaraan, Rossi Yakin Peluang Juara untuknya Masih Terbuka)

Tampil perdana di kelas 125 cc pada 1996, nama Rossi tampaknya tidak dilirik secara detail. Pasalnya bergabung bersama tim Scuderia AGV Aprilia, pembalap yang kini mendapat julukan The Doctor itu nyatanya tak meraih prestasi mentereng.

Meski sukses meraih satu kemenangan dan dua podium, tetapi penampilannya tak konstan. Sukses mengumpulkan 111 poin, pembalap asal Italia itu harus puas berada posisi kesembilan di awal debutnya di ajang grand prix.

Begitu pun di 250 cc. Naik kelas pada 1998, Rossi nyaris membuat debut manis setelah bersaing ketat dengan pembalap Australia, Loris Capirossi. Sempat terpuruk di awal-awal balapan, pembalap yang kini berusia 38 tahun itu langsung tancap gas di empat race terakhir. Sukses raih kemenangan berturut, tapi poinnya belum mampu mengejar Capirossi yang kukuh di puncak klasemen.

(BACA JUGA: Kenang Kebersamaan, Rossi Tidak Percaya dengan Kondisi Fisik Nieto)

Hal serupa juga dialami Rossi saat naik kelas ke MotoGP pada 2002. Masih bernama kelas 500 cc, memulai debutnya bersama Nastro Azzurro Honda. Kali ini, ia harus berjuang ketat dengan pembalap asal Amerika Serikat yakni Kenny Roberts Jr.

Raih dua kemenangan dan delapan podium, ternyata belum mampu membuat dirinya langsung menjuarai ajang tertinggi di grand prix. Total ia hanya mengumpulkan 209 poin, berbeda jauh dengan Roberts yang sukses mengoleksi 258 poin.

(Fetra Hariandja)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita Sport lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement