Untuk menjaga mimpinya tetap hidup, Divya menyadari masih banyak aspek yang harus diperbaiki. Ketenangan menjadi kunci utama yang terus ia asah, mengingat riuhnya dukungan penonton lawan sempat membuatnya tegang di laga final.
"Untuk evaluasi ke depannya, saya harus mengurangi eror di lapangan dan meminimalisir rasa tegang," imbuhnya.
Laju prestasi Divya tak lepas dari peran Sony Dwi Kuncoro yang kini fokus pada pembibitan atlet muda. Setelah memutuskan gantung raket pada 2019, peraih gelar Indonesia Super Series 2008 ini tidak benar-benar meninggalkan dunia bulu tangkis.
Sony diketahui membangun GOR Sony Dwi Kuncoro Badminton Hall di Medokan Ayu, Surabaya, serta mendirikan klub Tjakrindo Masters Sony Dwi Kuncoro Badminton Training. Di tempat inilah, Sony melatih langsung bakat-bakat muda, termasuk putrinya sendiri.
(Rivan Nasri Rachman)