“Saat itu, Thailand sedang memimpin poin dan tinggal menunggu waktu untuk meraih gelar juara. Begitu melihat dia berhasil mendarat (land) dengan mulus pada percobaan terakhir, kami langsung berlari untuk menyambut kemenangannya,” tambahnya.
Mariss Khan menegaskan bahwa saat itu ia sama sekali tidak memedulikan perbedaan bendera negara. Baginya, dalam budaya skateboard, memberikan penghormatan kepada atlet yang berhasil menuntaskan trik tersulit adalah hal yang sangat lazim dan menjadi bentuk apresiasi antar-skater.
"Waktu itu, saya merasa seperti 'minggir semua! Ini momen saya!’. Lagipula, kami sudah lama mengenal satu sama lain,” sambungnya.
“Inilah keindahan olahraga skateboard (street). Kita bukan bersaing melawan lawan, melainkan berjuang menaklukkan rintangan. Dia yang terakhir. Jadi kami sangat bersemangat," tutup Mariss.
(Rivan Nasri Rachman)