Kisah Ye Zhaoying, Rival Abadi Susy Susanti yang Dihapus dari Sejarah China Gara-Gara Pengakuan Kontroversial Olimpiade

Rivan Nasri Rachman, Jurnalis
Rabu 03 Desember 2025 11:55 WIB
Mantan tunggal putri asal China, Ye Zhaoying. (Foto: Badmintonnewsflash)
Share :

YE Zhaoying, nama yang tak terpisahkan dari persaingan tunggal putri bulu tangkis di era 1990-an bersama legenda Indonesia, Susy Susanti. Namun, berbeda dengan karier cemerlangnya yang diwarnai prestasi, perjalanan Ye Zhaoying berakhir tragis di mata negaranya.

Mantan andalan China ini dicap sebagai pengkhianat negara dan namanya bahkan dihapus dari sejarah olahraga Negeri Tirai Bambu tersebut.

1. Dari Andalan Negara Menjadi Musuh Rezim

Ye Zhaoying lahir di Hangzhou, China, pada 7 Mei 1974. Dengan bakat luar biasa, ia cepat menanjak menjadi pemain top dunia berkat teknik cepat, strategi cerdas, dan mentalitas kuat. Di masa kejayaannya, ia menjadi rival paling tangguh bagi Susy Susanti.Kedua pemain ini terlibat dalam 34 duel sengit sepanjang karier mereka, di mana Ye Zhaoying mencatatkan 11 kemenangan.

Meskipun mendulang banyak prestasi bergengsi, perjalanan Ye Zhaoying sebagai pahlawan olahraga China secara tiba-tiba berubah drastis menjadi pengkhianat negara. Perubahan status ini dipicu oleh pernyataannya yang menyinggung insiden Olimpiade Sydney 2000, sebuah pengakuan yang dianggap mencoreng citra negeri Tirai Bambu yang penuh dengan intrik politik.

2. Pengakuan Kontroversial

Ye Zhaoying vs Susi Susanti. BWF

Titik balik yang menghancurkan kariernya di China adalah pengakuan Ye Zhaoying yang menyatakan ia sengaja mengalah saat bertanding melawan kompatriotnya, Gong Zhichao, pada babak semifinal Olimpiade Sydney 2000 di Australia.

Pengakuan ini dianggap oleh pemerintah China sebagai bentuk perlawanan terhadap rezim yang sarat intervensi politik dalam olahraga. Akibatnya, ia dicap pengkhianat dan namanya secara resmi dihapus dari sejarah olahraga China.

Tekanan yang luar biasa dari pemerintah membuat Ye Zhaoying terpaksa meninggalkan tanah airnya dan pindah ke Spanyol. Pasalnya, Ye Zhaoying mengaku ia dikucilkan.

 

"Ayah saya selalu mengatakan kepada saya untuk menjalani hidup dan berhenti memprotes pemerintah China,” jelas Ye Zhaoying, seperti dilansir dari Sportv2dk.

"Mantan pemain tim nasional telah menghapus saya di WeChat. Dai Yun yang pernah menjadi teman saya selama di asrama adalah salah satunya,” tambahnya.

Ye Zhaoying pindah ke Spanyol ditemani sang suami, Hao Haidong, yang juga merupakan legenda sepak bola dan pencetak gol terbanyak China pada masanya. Mirisnya, karena insiden istrinya, Hao Haidong juga ikut masuk dalam daftar hitam dan dijauhi karena dianggap melawan rezim pemerintah.

ye zhaoying

"Pemerintah China mengatakan kami pengkhianat, tapi kami tidak pernah mengatakan hal negatif tentang orang China. Kami hanya berbicara menentang rezim China,” lanjut Hao Haidong.

“Dunia bisa melihat betapa jahatnya tindakan yang dilakukan pemerintah China kepada kami,” tutupnya.

(Rivan Nasri Rachman)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Sports lainnya