JAKARTA – Menpora RI, Erick Thohir, menyebut Kontingen Indonesia membidik 120 medali emas di SEA Games 2025. Jumlah tersebut melebihi target yang dicanangkan oleh pemerintah, dalam hal ini Kemenpora RI.
Kabar itu disampaikan oleh Erick setelah melihat evaluasi laporan dari Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Kemenpora RI, Surono. Ia menyadari jumlah tersebut sangat berbeda dengan perhitungan sebelumnya.
Awalnya, Kemenpora RI sudah menetapkan target SEA Games 2025 adalah mempertahankan pencapaian edisi 2023. Itu artinya, Kontingen Indonesia harus finis di tiga besar dengan proyeksi 82-90 emas.
"Kemarin kan sudah evaluasi laporan yang saya dapatkan dari Pak Surono. Itu dari cabor menargetkan 120 emas lebih," kata Erick kepada awak media, termasuk Okezone di Kantor Kemenpora RI, Jakarta, Senin (10/11/2025).
Lebih lanjut, 82-90 emas merupakan target yang realistis. Karena itu, ia meminta kepada para induk cabor untuk lebih terbuka dalam menentukan dan menetapkan proyeksi target di SEA Games 2025.
"Ini yang kami dorong untuk cabor-cabor lebih terbuka. Enggak boleh ada dusta di antara kita. Karena kenapa? Lebih baik kita jujur, terbuka kepada masyarakat dibandingkan kita memberikan sesuatu harapan yang terlalu tinggi," terang Erick.
"Nah realitanya kemarin kalau kami bisa mendapatkan emas 82-90 ami di ranking 3. Ya itu sejalan dengan yang sudah sebelum-sebelumnya. Nah ini yang terus kami gali potensinya," tambahnya.
Terlebih, Erick menyampaikan pada SEA Games 2025, Thailand sebagai tuan rumah diprediksi akan sangat agresif dan penuh ambisi. Ia menyebut kubu tuan tumah menargetkan dapat mengumpulkan 174 emas.
"Jadi kalau dilihat dari petanya ya memang posisi nomor dua itu yang hari ini kami bisa targetkan. Dan ini kami harus terbuka enggak perlu malu. Ya karena itulah kami perlu introspeksi kebersamaan untuk persiapan ke depannya," jelas Erick.
Perihal target dan kepastian kontingen Indonesia untuk SEA Games 2025, Erick berharap seluruhnya dapat terjawab dalam waktu dekat. Kemenpora harus melakukan rapat internal terlebih dahulu dan juga dengan stakeholder lain seperti Komite Olimpiade Indonesia (KOI).
"Mudah-mudahan mungkin minggu ini atau minggu depan kalau sudah konkret kebijakannya nanti kami umumkan. Nanti tinggal di antara Kemenpora dengan keseluruhan saja. Mungkin kami tunggu KOI juga untuk supaya sinkronisasi seperti apa targetnya," pungkas Erick.
(Wikanto Arungbudoyo)