FRANCESCO Bagnaia mengkritik dokumenter Valentino Rossi vs Marc Marquez yang dirilis jelang MotoGP Malaysia 2025. Menurutnya, timing tidak tepat.
Jelang balapan tersebut, MotoGP merilis dokumenter mengenai insiden yang disebut sebagai Sepang Clash. Mereka seperti hendak mengingatkan penggemar soal apa yang terjadi tepat 10 tahun lalu.
Bagnaia, yang mengenal kedua sosok itu dengan cukup baik, merasa kecewa dengan video dokumenter tersebut. Bahkan, ia menolak saat diajak untuk memberi testimoni!
“Menurut saya, dalam beberapa kesempatan, pembalap memiliki sensitivitas yang lebih baik ketimbang mereka yang mengambil keputusan,” ujar Bagnaia, mengutip dari Motosan, Kamis (30/10/2025).
“Ide merilis dokumenter tersebut, jika Anda bisa menyebutnya demikian, menurut saya sangat tidak bagus,” imbuh pria berusia 28 tahun tersebut.
“Mereka meminta saya di awal musim ini (untuk memberi testimoni) dan saya merespons dengan (mengatakan) rasanya bukan waktu yang tepat untuk bicara soal itu,” sembur Bagnaia.
Lebih lanjut, Bagnaia kecewa karena video itu dirilis di hari yang sama dengan peringatan 14 tahun meninggalnya Marco Simoncelli. Sang pembalap diketahui wafat di Sirkuit Internasional Sepang, Selangor, Malaysia, pada 23 Oktober 2011.
Parahnya, video itu diunggah ke kanal Youtube MotoGP tepat pada 23 Oktober 2025. Makanya, Bagnaia merasa para pengambil keputusan di Dorna Sports hingga FIM, tidak sensitif.
“Beberapa peran (di video itu) sudah diubah sedikit, saya tidak mau bicara banyak soal itu. (Tapi mereka) mengunggahnya di peringatan kematian Sic –sapaan akrab Simoncelli, (tidak bijak),” tandasnya.
(Wikanto Arungbudoyo)