Penyebab Juara Dunia MotoGP 2025 Jadi Gelar Paling Emosional untuk Marc Marquez

Rivan Nasri Rachman, Jurnalis
Minggu 28 September 2025 17:54 WIB
Pembalap Tim Ducati Lenovo, Marc Marquez. (Foto: Instagram/marcmarquez93)
Share :

MOTEGI – Gelar Juara Dunia MotoGP 2025 yang dikunci Marc Marquez di MotoGP Jepang 2025 terasa jauh lebih emosional dibandingkan enam gelar sebelumnya. Pembalap berusia 32 tahun ini mengaku tangis haru tak terbendung di balik helmnya sesaat sebelum melintasi garis finis, menandai berakhirnya penantian enam tahun yang penuh penderitaan.

Merayakan kembalinya ke takhta MotoGP di Motegi, Marquez dengan jujur mengakui itu adalah gelar yang begitu luar biasa. Sebab untuk pertama kalinya ia benar-benar harus berjuang keras untuk menjadi juara.

“Enam tahun lalu, saya tidak tahu apa itu penderitaan. Saya hanya merasakan kejayaan, sepanjang karier saya, sejak 2010,” ungkap Marquez, dikutip dari Crash, Minggu (28/9/2025).

Kariernya memang bak kisah dua sisi, Sejak debutnya di kelas 125cc pada 2010, Marquez telah menjadi juara dunia delapan kali dalam sepuluh musim, termasuk menjadi rookie termuda dan pertama sejak Kenny Roberts yang menjadi juara kelas premier pada musim debutnya. Namun, semua berubah setelah 2019.

1. Comeback Epik

Marc Marquez tidak pernah membayangkan nasib buruk yang menunggunya setelah musim 2019 yang tanpa ampun. Kecelakaan di Jerez pada 2020 berujung pada cedera lengan kanan yang parah, menuntut empat kali operasi bedah, beberapa patah tulang lanjutan, dan dua kali serangan gangguan penglihatan ganda (diplopia).

Marc Marquez. (Foto: MotoGP)

"Hari ini saya tidak bisa mengendalikan emosi. Di lap terakhir, saya menangis di dalam helm, sulit untuk melihat titik pengereman!" sambung Marquez.

“Memang benar saya pernah cedera, tapi selalu hanya sekitar 3 atau 4 bulan pemulihan, lalu menang lagi. Jadi, ketika Anda harus melalui empat tahun, dengan empat operasi berbeda pada lengan, ditambah patah tulang lain, dan mengalami double vision dua kali. Itu sangat sulit,” tambahnya.

 

Marquez kini memegang rekor sebagai pembalap kelas premier pertama sejak 1949 yang menunggu paling lama di antara dua gelar. Ia melakukan comeback spektakuler dengan mengambil keputusan berani meninggalkan Honda dan mengendarai Ducati spek lama di tim satelit Gresini pada 2024.

Performa dominannya di musim tersebut meyakinkan Ducati untuk mempromosikannya ke kursi tim pabrikan 2025 bersama Francesco Bagnaia. Di pabrikan Ducati-lah, Marquez akhirnya juara lagi.

Marc Marquez

"Saya kini berdamai dengan diri sendiri. Semuanya sudah selesai, tapi saya memiliki ambisi yang sama!" tegas Marquez, yang masih memiliki kontrak hingga akhir 2026,” lanhutnya.

2. Peluang Pecahkan Rekor Lagi

Gelar di Motegi tidak mengakhiri perjalanan Marquez musim ini. Dengan lima seri tersisa, peraih 11 balapan utama dan 14 sprint race ini masih berpeluang memecahkan rekornya sendiri, yakni 13 kemenangan GP dalam satu musim yang ia catat pada 2014.

(Rivan Nasri Rachman)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Sports lainnya