LEWIS Hamilton disebut-sebut bisa cabut dari F1 akhir musim ini. Hal itu baru terjadi jika performanya usai jeda musim panas F1 2025 tidak kunjung membaik.
Balapan F1 2025 dapat disaksikan langsung secara streaming di beIN Sports via Vision+ dengan klik di sini.
Kinerja Hamilton sepanjang paruh pertama F1 2025 bisa dibilang mengecewakan. Ia belum pernah naik podium dari 14 seri yang sudah digelar meski sekali menang pada Sprint Race F1 GP China 2025.
Hasil terbaik yang diraih Hamilton adalah finis keempat di tiga seri yakni Emilia Romagna (Italia), Austria, dan Inggris. Jebloknya performa pria berusia 40 tahun itu tak terlepas dari kinerja mobil SF-25 yang buruk.
Kepindahan Hamilton ke Scuderia Ferrari memang disambut hangat oleh tifosi. Namun, performa dalam setengah musim pertama justru membuat sang juara dunia tujuh kali frustrasi.
Pengamat F1, Gunther Steiner, melihat Hamilton bisa saja menggunakan momen jeda musim panas untuk menemukan lagi jati dirinya. Ia diyakini bisa membaik dan menggila di paruh kedua F1 2025.
Di sisi lain, tetap ada risiko performa Hamilton dan Ferrari malah semakin jeblok. Bila hal ini terjadi, jangan heran pria kelahiran Stevenage itu akan cabut dari F1 di akhir musim.
“Jeda musim panas akan jadi momen refleksi untuknya. Mungkin dia akan kembali dengan lebih rileks usai jeda dan performanya meningkat,” kata Steiner, mengutip dari Crash, Sabtu (16/8/2025).
“Mungkin juga tidak dan kita bisa mulai berandai-andai dia mengatakan di akhir musim, ‘Cukup. Saya tidak akan memaksakan diri mengalami hal ini lagi tahun depan,’” tutup pria berdarah Jerman itu.
Hamilton punya kontrak multitahun bersama Ferrari yang diperkirakan hingga 2026. Bukan tidak mungkin, pembalap bernomor 44 itu mengakhiri kerja sama lebih cepat.
(Wikanto Arungbudoyo)