Kisah Pebulu Tangkis Cantik Gronya Somerville, Bidadari Lapangan dengan Darah Bangsawan yang Jatuh Hati pada Indonesia

SIAPA yang tidak kenal dengan Gronya Somerville? Pebulutangkis cantik asal Australia ini seringkali menjadi sorotan, bukan hanya karena keahliannya di lapangan, tetapi juga karena parasnya yang menawan.

Di balik julukan ‘bidadari bulutangkis’ yang melekat padanya, tersimpan cerita menarik tentang garis keturunan bangsawan dari Dinasti Qing dan kecintaannya yang mendalam terhadap Indonesia.

1. Darah Bangsawan

Gronya Somerville ternyata memiliki garis keturunan yang istimewa. Dari sang ayah, mengalir darah bangsawan China.

Gronya adalah cicit dari seorang reformis politik terkemuka pada masa Dinasti Qing, yaitu Kang Youwei. Sementara itu, ibunya adalah keturunan asli Australia dari kelompok Anglo-Celtic.

Perpaduan warisan budaya ini membuat Gronya menjadi sosok yang unik, mewakili perpaduan antara Timur dan Barat.

2. Cinta Indonesia

Di luar lapangan, Gronya menunjukkan sisi lain yang membuat banyak penggemar terkesima. Ia secara terbuka mengungkapkan kecintaannya pada Indonesia.

Salah satu hal yang paling memikat hatinya adalah Batik, kain tradisional khas Indonesia. Melalui unggahan di media sosial, Gronya kerap memamerkan dirinya mengenakan berbagai model batik, menunjukkan kekaguman yang tulus terhadap warisan budaya tersebut.

Bahkan, Gronya memiliki cita-cita untuk bisa memakai batik dalam acara-acara penting di masa depan. Selain batik, Gronya juga jatuh cinta pada kekayaan kuliner Indonesia.

Kelezatan makanan khas Indonesia yang kaya akan cita rasa berhasil memikat lidahnya. Meskipun begitu, ia juga mengakui ada satu hal yang kurang disukainya, yaitu kemacetan yang sering terjadi di kota-kota besar di Indonesia.

Kecintaan Gronya Somerville pada Indonesia menjadi bukti daya tarik Tanah Air tidak hanya terletak pada keramahan masyarakatnya, tetapi juga pada kekayaan budaya dan keindahan alamnya. Kisah Gronya ini menjadi salah satu dari sekian banyak cerita tentang atlet mancanegara yang terpesona oleh pesona Indonesia, menjadikannya duta tak resmi yang memperkenalkan Indonesia ke kancah internasional.

(Rivan Nasri Rachman)