JAKARTA – Kepala pelatih ganda putra Pelatnas PBSI, Antonius Budi Ariantho, tak mau gegabah dalam merombak pasangan. Ia merasa perlu berhati-hati dalam menemukan formula terbaik.
Sejauh ini, Antonius menyoroti ada tiga pasangan ganda putra yang memiliki level lebih baik di antara skuad lainnya. Mereka adalah Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Muhammad Shohibul Fikri/Daniel Marthin, Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana.
Ketiga pasangan ini menjadi tumpuan ganda putra Indonesia yang saat ini memiliki pencapaian baik di level atas. Akan tetapi, jika melihat prestasi ganda putra ke belakang, ketiga pasangan ini terbilang stagnan.
Hal ini menimbulkan pertanyaan apakah ketiga pasangan ini harus dirombak untuk menemukan formula terbaik. Antonius sendiri menilai bahwa perombakan bisa saja terjadi, tetapi tidak ingin gegabah.
Tahun ini memang menjadi momen bagi skuadnya untuk bisa melakukan perombakan sebelum menuju Olimpiade Los Angeles 2028. Akan tetapi, Antonius juga harus bersikap hati-hati dalam melakukan perubahan tersebut.
"Saya mau lihat tiga pasang ini, saya mau lihat dirombak bagaimana saya masih lihat. Nanti 2026 saya rasa enggak bisa rombak-rombak lagi, waktunya enggak sampai untuk jangka panjangnya di Olimpiade," ujar Antonius kepada awak media di Jakarta, dikutip Jumat (7/2/2025).
"Mungkin 2025 ini bisa dirombak tapi bisa juga ya enggak. Kan kita lihat saja nanti ke depannya. Tapi pasti 2025 ini waktunya untuk bisa merombak," tambah mantan pemain ganda putra itu.
"Jadi kalau mau merombak ini atau mau coba itu ya 2025. Tahun 2026 sudah enggak boleh coba-coba lagi karena kita mengejar poin untuk Olimpiade. Ketinggalan nanti,” tukas pelatih asal PB Djarum tersebut.
Terlebih, Antonius tak mau merombak Fajar/Rian yang saat ini menduduki peringkat empat dunia. Ia tidak ingin perubahan itu menjadi bumerang yang bisa membuat ganda putra Indonesia kehilangan pasangan terbaiknya.
"Kita juga harus bisa memilih, merombak itu harus ada tujuannya. Tiga pasang ini kan ada dua level, Fajri levelnya sudah di atas, yang dua pasang ini masih di bawah,” terang Antonius.
“Nah, ini sulit sekali, kita harus bisa benar-benar merombak itu yang tepat jangan sampai nanti semuanya salah. Harus hati-hati," tukas peraih medali perunggu Olimpiade Atlanta 1996 itu.
"Kami bisa juga mempertahankan (Fajar/Rian). Mereka ranking empat, kami juga hati-hati, rombak mereka ranking empat jangan sampai bumerang buat kami," tutup pria berusia 53 tahun tersebut.
(Wikanto Arungbudoyo)