PEMBALAP Tim Aprilia Racing, Jorge Martin memberikan kesan pertamanya saat mengendarai motor RS-GP di tes pascamusim MotoGP Barcelona 2024. Menurut Martin, ada beberapa hal positif dari motor Aprilia yang tak dimiliki Ducati.
Begitu juga sebaliknya, ada hal baik dari Ducati yang tak dimiliki Aprilia. Tentunya semua kekurangan itu akan berusaha Martin perbaiki agar dirinya memiliki motor terkuat untuk bisa bersaing lagi memperebutkan gelar juara dunia MotoGP.
Sejauh ini, meski ada beberapa kekurangan, Martin tetap puas dengan motor RS-GP milik Aprilia. Ia bahkan merasa nyaman dengan kru dari tim pabrikan Italia tersebut.
“Saya merasa diberkati oleh Aprilia karena percobaan pertama begitu luar biasa. Seperti saya sudah lama di tim ini,” ungkap Martin, mengutip dari Motosan, Jumat (22/11/2024).
“Motornya sangat baik, itu bagus. Bagian depan motor lebih baik dari Ducati. Saya juga merasa hal positif di tikungan dan saya memiliki perasaan yang bagus,” tambahnya.
Meski memiliki sejumlah hal baik, Martin menemukan kekurangan dari motor Aprilia. Menurut sang juara dunia MotoGP 2024 itu, tenaga motor Aprilia masih terlalu besar ketika keluar tikungan, hal itu jsutru membuat motor melakukan wheelie dan hal tersebut jelas menganggu pembalap untuk memaksimalkan kecepatan.
“Pengaturan motor belum ditentukan. Namun, saya merasa di tikungan seperti tikungan 12, masih banyak tenaga saat keluar tikungan. Hal tersebut membuat motor nyaris wheelie, tentu kita harus mengurangi hal tersebut,” sambung Martin.
Selain masalah kecepatan saat keluar tikungan, Martin juga merasakan sejumlah masalah di dalam hal pengereman. Daya pengereman terlalu besar sehingga motor mudah terangkat.
“Motor juga kerap terangkat ketika pengereman berat. Kami juga perlu mengurangi hal tersebut agar semakin stabil. Bersama Ducati, saya bisa menggunakan naluri di tikungan, namun sekarang saya kehilangan banyak waktu saat memasuki tikungan,” lanjutnya.
Jadi, itulah hal positif dan negatif dari pandangan Martin. Mantan pembalap Pramac Ducati itu akan memulai status sebagai juara dunia di MotoGP 2025.
Tentunya Martin perlu bekerja keras jika ingin kompetitif seperti saat masih di tim satelit Ducati. Pada tes di Sirkuit Catalunya, ia gagal menembus 10 pembalap tercepat, karena ia hanya bisa berdiri di peringkat 11.
(Rivan Nasri Rachman)