“Pengaturan motor belum ditentukan. Namun, saya merasa di tikungan seperti tikungan 12, masih banyak tenaga saat keluar tikungan. Hal tersebut membuat motor nyaris wheelie, tentu kita harus mengurangi hal tersebut,” sambung Martin.
Selain masalah kecepatan saat keluar tikungan, Martin juga merasakan sejumlah masalah di dalam hal pengereman. Daya pengereman terlalu besar sehingga motor mudah terangkat.
“Motor juga kerap terangkat ketika pengereman berat. Kami juga perlu mengurangi hal tersebut agar semakin stabil. Bersama Ducati, saya bisa menggunakan naluri di tikungan, namun sekarang saya kehilangan banyak waktu saat memasuki tikungan,” lanjutnya.
Jadi, itulah hal positif dan negatif dari pandangan Martin. Mantan pembalap Pramac Ducati itu akan memulai status sebagai juara dunia di MotoGP 2025.
Tentunya Martin perlu bekerja keras jika ingin kompetitif seperti saat masih di tim satelit Ducati. Pada tes di Sirkuit Catalunya, ia gagal menembus 10 pembalap tercepat, karena ia hanya bisa berdiri di peringkat 11.
(Rivan Nasri Rachman)