JAKARTA – Kejuaraan Nasional Institut Karate-Do Indonesia (INKAI) 2024 yang berlangsung di GOR Ciracas, Jakarta Timur, 8-10 November 2024 resmi berakhir. Kontingen DKI Jakarta sukses mempertahankan gelar juara umum pada gelaran kali ini.
Ajang tahun ini diikuti oleh 1119 atlet terbaik INKAI dari 29 provinsi di seluruh Indonesia. DKI Jakarta keluar sebagai juara umum dengan raihan 18 emas, 20 perak, dan 34 perunggu.
Jawa Tengah tepat di belakang DKI Jakarta dengan 15 emas, 7 perak, dan 20 perunggu. Posisi ketiga diisi Jawa Barat dengan 12 emas, 14 perak, dan 23 perunggu.
Dari perolehan medali berbagai kelas termasuk Ippon Sobbu tersebut tampak persaingan yang begitu ketat. Demikian pula dari provinsi lainnya yang hampir merata dalam perolehan emas yang didapat.
"INKAI sebagai salah satu perguruan terbesar teah menujukan keberhasilannya melalui atletatletnya, saya bangga siang ini melihat atlet-atlet muda kita dipersiapkan dengan sebaik-baiknya oleh INKAI," kata Ketum KONI Pusat, Marciano Norman.
“Saya berterima kasih kepada para orang tua yang mengizinkan dan mendukung anak-anaknya bertanding, mereka adalah Patriot Olahraga masa depan Indonesia,” sambungnya.
Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo turut hadir pada kesempatan tersebut. Dia juga sekaligus mendapat penganugerahan Tingkatan DAN 7 (sabuk hitam) kehormatan INKAI.
Dalam sambutannya, Menpora RI memberikan apresiasi atas dedikasi dan komitmennya dalam menyelenggarakan kejuaraan sebagai wujud nyata pembinaan dan pengembangan berkelanjutan talenta-talenta karateka muda yang kelak membawa nama bangsa di mata dunia.
"Karate masuk Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) artinya Karate adalah cabang olahraga beladiri yang prioritas," ujar Menpora Dito.
Ketua INKAI DKI Jakarta, Mayjen TNI Herianto Syahputra, S.I.P mengucapkan selamat atas penyelenggaraan Kejurnas INKAI dan juga kepada Menpora RI sebagai warga kehormatan INKAI.
"INKAI DKI Jakarta tetap berkomitmen mendukung program-program yang sifatnya peningkatan prestasi untuk bangsa dan negara," pungkasnya.
(Wikanto Arungbudoyo)