3 Pebulutangkis Rela Pindah ke Negara Minim Prestasi tapi Tetap Bersinar, Nomor 1 Mantan Tunggal Putri Indonesia

Rivan Nasri Rachman, Jurnalis
Selasa 29 Oktober 2024 08:41 WIB
Mantan pebulutangkis China yang pindah membela Prancis. (Foto: Badminton Europe)
Share :

ADA 3 pebulutangkis yang rela pindah ke negara minim prestasi tapi tetap mampu bersinar. Para pebulutangkis tersebut pindah kewarganegaraan karena berbagai sebab, ada yang mengikuti asal negara pasangannya, karena dibujuk negara barunya, sampai ada juga yang karena kesulitan bersaing di negara kelahiran sendiri.

Terkait apapun alasannya itu, mereka telah bahagia saat membela negara barunya. Apalagi bersama negara barunya itu, para atlet dalam daftar ini justru mampu tetap bersinar. Lantas siapa saja mereka?

Berikut 3 Pebulutangkis Rela Pindah ke Negara Minim Prestasi tapi Tetap Bersinar:

3. Lim Xiaoqing

Lim Xiaoqing adalah pebulutangkis yang unik karena bermain untuk sektor tunggal putri dan ganda putri. Ia pun awalnya membela China, namun karena ketatnya persaingan di negara kelahirannya tersebut, Lim Xiaoqing memilih untuk pindah kewarganegaraan menjadi Swedia pada awal 1990-an.

Keputusan Lim Xiaoqing pindah ke Swedia pun berbuah manis. Sebab pemain yang berjaya di era 1980-an akhir hingga 1990-an pertengahan mampu menjadi legenda bulu tangkis Swedia.

Ketika membela Swedia, Lim Xiaoqing mampu meraih berbagai gelar juara super series. Termasuk gelar juara dunia di sektor ganda putri bersama Christine Magnusson pada 1993.

2. Pi Hongyan


Sama seperti Lim Xiaoqing, Pi Hongyan justru memilih cabut dari China karena ketatnya persaingan di negara Tirai Bambu tersebut. Bedanya Pi Hongyan memilih memperkuat negara Prancis.

Semenjak membela Prancis, Pi Hongyan mampu merebut sejumlah gelar di ajang super series. Termasuk merebut 1 medali perak dan 2 perunggu di Kejuaraan Eropa.

1. Mia Audina


Mia Audina adalah mantan pebulu tangkis Indonesia yang putuskan pindah kewarganegaraan ke Belanda. Bermain di sektor tunggal putri, Mia Audina sempat digadang-gadang akan menjadi penerus Susy Susanti.

Saat masih membela Indonesia, Mia Audina turut membantu meraih Piala Uber 1994 dan meraih medali perak di Olimpiade Altanta 1996. Pada 1999, Mia Audina memutuskan untuk menikah dengan Tylio Arlo Lobman pria asal Suriname berkebangsaan Belanda. Setahun setelahnya, Mia juga berganti kewarganegaraan seperti sang suami.

Setelah membela Belanda, prestasi Mia Audina pun tidak meredup. Berbagai gelar mampu dimenangkan Mia Audina, termasuk dua medali emas di Kejuaraan Eropa 2004, baik di sektor tunggal putri maupun ganda putri.

Terbaik adalah kembali merebut medali perak Olimpiade. Mia Audina tepatnya membantu Belanda meraih medali perak di Olimpiade Athena 2004.

(Rivan Nasri Rachman)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Sports lainnya