MENGAPA Ducati jadi motor yang paling ditakuti di MotoGP? Data setidaknya sudah berbicara mengenai performa menakjubkan Desmosedici GP.
Ducati sendiri mulai terjun ke MotoGP pada 2003. Di awal-awal keikutsertaannya, pabrikan asal Italia tersebut tidaklah menyeramkan seperti sekarang ini.
Butuh empat tahun bagi Ducati untuk menjadi juara dunia pertama kali lewat Casey Stoner pada MotoGP 2007. Setelah itu, mereka bahkan harus paceklik gelar juara dunia lagi hingga Francesco Bagnaia melakukannya pada MotoGP 2022.
Sejak 2003 hingga awal dekade 2020, Ducati Desmosedici GP dikenal sebagai motor dengan muntahan tenaga yang besar. Alhasil, kuda besi itu punya laju yang kencang di lintasan lurus tetapi sulit diajak menikung.
Alasan itu pula yang membuat Valentino Rossi kewalahan pada 2011-2012. Stoner dianggap sebagai satu-satunya pembalap yang bisa menaklukkan monster bernama Ducati Desmosedici GP.
Sampai akhirnya, Ducati mendatangkan Gigi Dall’Igna untuk urusan teknis pada 2013 dari Aprilia Racing. Pria asal Italia itu sanggup menyulap motor Desmosedici GP menjadi paket paling lengkap berkat pendekatan aerodinamika yang dibawanya.
Betapa tidak, kini motor Ducati Desmosedici GP bisa menaklukkan segala jenis lintasan, mau itu berkarakter cepat atau lambat. Inovasi-inovasi racikan Dall’Igna membuat motor jadi enak untuk dikendarai tetapi juga punya laju kencang.
Tak heran bila pabrikan berkelir merah itu ditakuti di MotoGP. Bukti teranyar terlihat pada Sprint Race MotoGP Thailand 2024, Sabtu 26 Oktober siang WIB. Delapan pembalap teratas semuanya mengendarai motor Ducati Desmosedici GP!
Data juga berbicara. Dari 18 seri MotoGP 2024 yang sudah digelar, sebanyak 17 di antaranya dimenangi oleh penunggang motor Ducati! Francesco Bagnaia merebut sembilan kemenangan, Jorge Martin dan Marc Marquez tiga kali, serta Enea Bastianini dua kali.
Itulah mengapa Ducati jadi motor yang paling ditakuti di MotoGP. Semoga informasi ini berguna untuk pembaca sekalian.
(Wikanto Arungbudoyo)