“Ketika saya balapan, saya berpura-pura serius, tetapi saya akan berdebat dengan Marco Lucchinelli dan juga dengan Virginio Ferrari. Kutipan saya waktu itu, ‘Motor itu perlu dikendarai, bukan dirusak’, yang bahkan menjadi berita utama di Gazzetta, merupakan sindiran terhadap Ferrari, yang menghabiskan sepanjang hari di pusat kebugaran,” jelas pria asal Italia itu.
“Saya bermain-main dengan para jurnalis untuk menciptakan persaingan. Dan meskipun Lucchinelli baru-baru ini mengatakan kepada saya bahwa dia peduli dengan saya, ketika dia melempar umpan, saya mengambilnya, dan begitu pula sebaliknya,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Uncini ingin Pecco sebagai pembalap terkuat saat ini yang sudah juara berturut-turut di MotoGP, menciptakan kontroversi dengan para rivalnya agar para fans bisa menikmati perseteruan mereka. Dia pun mencontohkan bagaimana pembalap kelahiran Turin itu terlalu baik saat menyambut Marc Marquez sebagai rekan setimnya di Ducati Lenovo tahun depan.
“Bagnaia mengatakan dia senang memiliki Márquez di tim. Jika mereka bertanya kepada saya tentang Lucchinelli, saya akan berkata, ‘Siapa sih orang bodoh ini?’. Dan dia akan menjawab lebih keras lagi,” ujar Uncini.
“Pecco perlu menimbulkan kontroversi, menyebabkan sedikit kekacauan, meskipun dia tidak benar-benar menginginkannya. Para penggemar menginginkan persaingan, bukan orang-orang yang akur,” pungkasnya.
(Rivan Nasri Rachman)