Berpacu untuk Nomor 1
Dengan lima seri tersisa, Martin sebetulnya punya peluang paling besar untuk juara dunia. Ia tak perlu meraih kemenangan di setiap balapan. Yang harus dilakukan hanya finis lebih baik dari Bagnaia di setiap pekan balapan.
Jiwa kompetitif tentu akan membuat Martin ingin selalu meraih kemenangan. Namun, perlu diingat, ada kepentingan lebih besar menantinya kali ini, yaitu menjadi juara dunia.
Kendali ada di tangan juara dunia Moto3 2018 tersebut. Martin sebisa mungkin harus mengerem nafsunya untuk memburu rekor, pamer kecepatan, hingga meraih kemenangan di setiap balapan.
Sebab, tekanan sejatinya berada di pundak Bagnaia. Ingat, pria kelahiran Turin itu berstatus sebagai juara bertahan dan pembalap tim pabrikan Ducati Lenovo.
Ducati Corse tentu saja tidak ingin gelar juara dunia diraih Martin yang akan menyeberang ke Aprilia pada MotoGP 2025. Tekanan di pundak Bagnaia jelas semakin besar.
Situasi ini perlu dimengerti dan dimanfaatkan dengan baik oleh Martin. Dengan sikap nothing to lose dan rileks di lima seri tersisa, kejayaan akan menghampirinya.
(Wikanto Arungbudoyo)