KISAH sedih Bao Chunlai menarik diulas. Sebab, pebulu tangkis China yang pernah jadi rival berat Taufik Hidayat ini kariernya harus berada di bawah bayang-bayang Lin Dan.
Bao Chunlai, sukses membawa harum nama bulu tangkis China berkat penampilan apiknya di sektor tunggal putra. Karier pebulu tangkis kelahiran Hunan, China, 17 Februari 1983 itu mentereng di era 2000 hingga 2010-an.
Sejumlah prestasi apik yang pernah diukir Bao Chunlai adalah meraih medali perak di World Championships 2006. Lalu, dia sukses menyabet gelar juara di ajang China Open 2007, Singapore Open 2009, hingga Japan Open 2009.
Berkat prestasi manis itu, Bao Chunlai pernah menduduki peringkat 1 dunia. Tepatnya, dia menjadi tunggal putra nomor 1 dunia pada 5 September 2002.
Bao Chunlai pun pernah menjadi lawan berat bagi legenda tunggal putra Indonesia, Taufik Hidayat. Dia unggul jauh dari rekor pertemuan melawan Taufik Hidayat.
Tercatat, Bao Chunlai sudah 14 kali bertemu Taufik Hidayat di sepanjang kariernya. Dia pun sukses memenangkan 9 laga. Kemenangan terakhir didapat di pentas BWF World Super Series Master Finals 2009 dengan skor 21-18 dan 26-24.
Di balik karier apiknya, nasib miris harus dialami Bao Chunlai. Kariernya di dunia tepok bulu harus meredup gara-gara Lin Dan.
Ya, Bao Chunlai hraus hidup di bawah bayang-bayang Lin Dan. Pasalnya, Lin Dan mengukir karier lebih mentereng darinya. Lin Dan bisa meraih medali emas Olimpiade bahkan dua kali, yang tak bisa dilakukan Bao Chunlai.
Lalu, Lin Dan juga pernah menyabet status juara dunia. Sementara Bao Chunlai, dia hanya menjadi runner-up sebagai pencapaian terbaiknya di World Championships.
(Djanti Virantika)