Deputi Olahraga Sepeda Motor IMI (Ikatan Motor Indonesia) Pengurus Pusat dan FIM CCR (Closed Circuit Racing) Member, Eddy Saputra, turut menjelaskan terkait aturan penggunaan peralatan di seluruh sirkuit MotoGP, yang mana dalam hal ini termasuk APAR. Terdapat tiga poin dalam aturan tersebut.
Pertama, diutamakan 2 APAR dengan tipe ABC Powder 6kg yang tersedia di semua pos marshal. Kemudian, AFF foam (busa), tersedia di beberapa pos marshal. Dan yang terakhir, APAR type CO2 yang khusus indoor yang disiapkan hanya di depan pit, karena penggunaan terbaik untuk di dalam ruangan tertutup.
Berkaca dari kejadian Marquez, kata Eddy, maka APAR yang digunakan adalah APAR berbentuk powder atau foam. Mengingat, kejadian itu terjadi di dalam lintasan. Eddy juga menyampaikan bahwa pimpinan loma dan safety officer yang bertugas telah berkomunikasi dengan tim Gresini Ducati untuk menanyakan keluhan serta menjelaskan mengenai prosedur yang ada.
“Jika ada motor yang terbakar di dalam track, maka otomatis petugas marshal akan menyemprotkan APAR yang berbentuk powder atau foam. Jadi tidak ada yang salah dengan dengan petugas marshal dan Pertamina Mandalika International Circuit,” tutur Eddy.
“Dalam kasus terbakarnya motor Marquez, Pimpinan Lomba dan Safety Officer yang bertugas juga sudah menghubungi team Gresini untuk menanyakan keluhannya dan sekaligus memberikan penjelasan tentang prosedur ini. Mereka bukanlah team yang baru di MotoGP, sehingga pasti mereka sangat mengerti mengenai prosedur yang dikeluarkan oleh FIM,” sambungnya.
“Marc Marquez sebagai pembalap dari Tim Gresini, mungkin sangat memperhatikan mengenai faktor financial team yang dinaungi. Mengingat besarnya biaya yang akan dikeluarkan tim untuk memperbaiki motornya. Musibah siapa yang bisa menolak,” tuntas Eddy.
(Rivan Nasri Rachman)