Mendapati hal ini, Bagnaia tetap santai. Dia ogah gusar karena kondisi ini dianggapnya jadi hal biasa dan diyakini akan terus terjadi hingga akhir musim.
“Tidak (terganggu dengan kondisi tergeser dari puncak klasemen), karena akan seperti itu hingga akhir kejuaraan,” ujar Bagnaia, dikutip dari Motosan, Rabu (6/8/2024).
“Tentu saja saya lebih memilih menjadi mangsa daripada pemburu, karena berada di depan selalu membuat perbedaan,” lanjutnya.
“Tapi, menjadi yang pertama atau kedua dengan selisih poin kurang dari satu balapan tidak banyak berubah,” tutup Bagnaia.
(Ramdani Bur)