Bagi para petarung UFC, ini adalah hal yang sering terjadi karena saat bertarung, telinga menjadi sasaran yang kerap ditargetkan oleh pukulan maupun tendangan. Ditambah lagi, di oktagon, tidak diperkenankan untuk menggunakan pelindung kepala.
Selain pukulan secara terus-menerus, penyebab lain hematoma perikondral adalah karena gesekan dan tekanan yang terus terjadi. Seperti pada pertarungan MMA, telinga para petarung sering digesekkan ke matras oleh lawan.
Gesekan yang terus berulang seperti ini akan dapat menyebabkan pendarahan di antara kulit dan tulang rawan telinga. Hasilnya, akan terbentuk sebuah gumpalan darah yang pada akhirnya menjadi sebuah hematoma perikondral alias telinga kembang kol.
Itulah mengapa telinga petarung UFC banyak yang hancur dan berbentuk aneh, yakni karena pukulan dan gesekan yang terjadi berulang-ulang sehingga menyebabkan kondisi hematoma perikondral atau telinga kembang kol.
(Rivan Nasri Rachman)