Carlo Pernat Kritik Keputusan Ducati Pilih Marc Marquez hingga Jorge Martin dan Enea Bastianini Terbuang

Andika Rachmansyah, Jurnalis
Kamis 20 Juni 2024 10:33 WIB
Marc Marquez memaksa Ducati membuang Jorge Martin (Foto: Reuters/Bruna Casas)
Share :

PENGAMAT MotoGP, Carlo Pernat, mengkritik keputusan Ducati Corse yang lebih memilih Marc Marquez untuk naik ke kursi tim pabrikan pada MotoGP 2025. Ia cukup bingung dengan keputusan itu karena harus rela melepas dua rider mudanya, Enea Bastianini dan Jorge Martin.

Sebelumnya, perburuan kursi tim pabrikan Ducati Lenovo sangat hangat diperbincangkan. Marquez dan Martin menjadi kandidat kuat untuk menjadi tandem Francesco Bagnaia di MotoGP 2025.

Namun pada akhirnya, Martin belok ke tim pabrikan asal Italia lainnya, yakni Aprilia Racing. Mungkin hal itu dilakukan Martinator ketika tahu bukan pilihan utama untuk promosi ke tim pabrikan.

Dan benar saja, setelah kabar resmi Martin ke Aprilia, Ducati mengumumkan Marquez sebagai tandem dari Bagnaia untuk musim depan. The Baby Alien menggeser posisi Bastianini. Tak butuh waktu lama, La Bestia langsung menerima pinangan Red Bull KTM Tech3.

Pernat mengkritik keputusan Ducati yang lebih memilih Marquez ketimbang Bastianini atau Martin. Pasalnya, mereka harus kehilangan dua pembalap mudanya ke tim lain hanya demi menaikkan pembalap berusia 31 tahun ke Ducati Lenovo.

“Setiap orang berhak melakukan apa yang mereka inginkan di sebuah rumah, tentunya mengingat ada strategi yang mungkin belum kita ketahui. Namun, kebijakan pemuda yang dilakukan setelah Dovizioso dibantah dan sejauh ini memberikan hasil yang tidak terbantahkan,” kata Pernat, dipetik dari Motosan, Kamis (20/6/2024).

“Akibatnya, strategi berubah, generasi muda dipecat dan itulah sebabnya mereka memperkuat pabrikan lain. Mereka meninggalkan dua pebalap berusia 26 dan 27 tahun, Bastianini dan Jorge Martin, untuk mempekerjakan pembalap berusia 31 tahun lainnya bernama Marc Márquez,” sambung pria asal Italia itu.

Lebih lanjut, Pernat mengungkapkan tidak akan melakukan strategi semacam itu jika menjadi petinggi di Ducati. Pria yang juga manajer Bastianini itu beralasan kalau sejauh ini strategi yang ada berjalan baik dan terbukti tim itu tampil kompetitif.

“Saya tidak akan melakukannya, mengingat strategi yang digunakan belakangan ini berhasil. Tapi saya bisa melihat bagaimana ini bisa menjadi ide yang valid. Sekarang tujuan kami adalah menyatukan dua nama besar, itu tidak masalah,” papar Pernat.

Sementara, hadirnya Marquez tentu akan membuat kuat Ducati Lenovo. Bayangkan saja, mereka memiliki dua pembalap juara dunia. Namun, tak menutup kemungkinan garasi di musim depan akan sangat panas.

(Wikanto Arungbudoyo)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Sports lainnya