JAKARTA - Pebulutangkis ganda putri Indonesia, Ribka Sugiarto memutuskan mundur dari Pelatnas PBSI sekaligus pensiun dari dunia bulu tangkis. Ternyata, selama ini ia berlatih dan berjuang di tengah kekhawatiran akan cedera lamanya yang bisa kapan pun kambuh.
Cedera itulah yang menjadi salah satu alasan Ribka memutuskan mundur dari pelatnas PBSI pada Mei 2024. Menurut pemaparan sang kekasih, Muhammad Rian Ardianto, Ribka kurang lebih sudah mencoba berjuang selam setahun terakhir.
Rian Ardianto mengungkapkan keinginan Ribka Sugiarto untuk mundur dari pelatnas PBSI sudah dibicarakan sejak akhir tahun lalu. Namun, Rian pun mencoba menahan keinginan sang kekasih dan tetap bertahan hingga tahun ini
Secara latihan pun, terkadang Ribka sering kesulitan untuk mengimbangi porsi yang diberikan karena kondisi cedera tersebut. Jadi, pilihan pensiun adalah solusi terbaik.
"Mungkin dilihat dari persaingannya, dia ngerasa dia sendiri kan sebenarnya cedera. Dia kan juga kadang masih ada sakit-sakitnya juga kan. Ya jadi dia ngerasa kayak dia enggak bisa ngikutin latihannya gitu," kata Rian saat ditemui di Pelatnas PBSI, Cipayung, Sabtu (18/5/2024).
"Dalam arti misalkan dia latihan, yang lain latihannya 20 kali smash atau gimana tapi dia mungkin maksimalnya cuman sampai 10 atau 15. Jadi banyak pertimbangan di situnya,” tambahnya.
“Kalau misalkan dia mau maksain pun takutnya malah lebih parah gitu loh cederanya dan ya daripada setengah-setengah jadi lebih baik dia memilih buat pensiun," lanjut Rian.
Karena situasi dan kesadaran tersebut, keinginan Ribka untuk mundur pun sudah dibicarakan kepada Rian sejak akhir tahun lalu. Namun pada pertengahan tahun ini, Ribka akhirnya memutuskan mundur dan merelakan partner-nya di ganda putri, Lanny Tria Mayasari berkembang dengan partner lain.
Selain karena faktor cedera, Rian yang berstatus tunangan Ribka menyebut bahwa keputusan tersebut harus dibuat karena yang utama sang kekasih ingin fokus mempersiapkan pernikahan mereka setelah Olimpiade. Sementara Rian belum bisa membantu banyak karena ia harus fokus secara penuh jelang Olimpiade Paris 2024.
(Rivan Nasri Rachman)