JORGE Lorenzo menyebut Marc Marquez seperti pembunuh dan anjing pitbull. Pasalnya, The Baby Alien memiliki sifat yang tidak mau kalah dan haus akan kemenangan.
Sepak terjang Marquez di MotoGP sudah tidak perlu dipertanyakan lagi. Rider asal Spanyol itu sejauh ini sudah mencatat enam kali juara dunia MotoGP. Bukan tidak mungkin koleksi tujuh juara dunia milik Valentino Rossi bisa disaingi.
Pasalnya, Marquez saat ini tampil moncer bersama tim barunya yakni Gresini Racing. Pria berusia 31 tahun itu sedang bertengger di posisi enam klasemen MotoGP 2024 dengan koleksi 60 poin. Ia berjarak 32 poin dari Jorge Martin di puncak.
Lorenzo yang sempat merasakan sensasi berduel dengan Marquez menyebut sejatinya sang kompatriot adalah mansuai normal. Namun semuanya berbeda ketika berada di lintasan.
Menurut Loremzo, Marquez akan berubah menjadi seperti seorang pembunuh karena tak segan untuk menyingkirkan para pesaingnya. Sudah banyak korban dari keganasan pria asal Cervera itu.
“Sebagai pribadi, dia adalah pria yang sangat normal, berasal dari kota. Tapi di lapangan dia adalah seorang pembunuh. Tapi seperti Pedrosa, Stoner, Rossi atau saya. Dia tidak keberatan membuatmu keluar jalur,” kata Lorenzo, dilansir dari Motosan, Selasa (7/5/2024).
“Bahkan, ia banyak membuang pembalap di 125, 250, bahkan di MotoGP. Dan dia membayarnya berkali-kali lipat. Dia sangat berbahaya sebagai pesaing, karena dialah satu-satunya yang tidak peduli jika terluka,” lanjut pria asal Spanyol itu.
“Kami semua tidak ingin melukai diri kami sendiri. Ketika seorang petinju tidak peduli terluka, itu sangat berbahaya. Yah, dia tidak peduli terjatuh, terluka, merusak sesuatu,” sambung Lorenzo.
Por Fuera juga menyebut Marquez memiliki karakter seperti pitbull. Sebab, kakak dari Alex Marquez itu sama sekali tidak ingin kalah dari lawan-lawannya. Sekali pun motor yang ditungganginya tidak dalam performa terbaiknya, dia akan terus mencari cara untuk bisa keluar menjadi pemenang.
“Dia adalah seorang pitbull: jika dia merasa tidak enak di trek itu atau motornya tidak berjalan dengan baik, dia tetap ingin menang. Dia tidak terima menjadi yang kedua atau ketiga,” terang Lorenzo.
“Jika Pedrosa atau Stoner mengalami hari buruk, mereka akan mengambil poin dan memikirkan balapan berikutnya. Tapi dia tidak, dia ingin mengalahkanmu setiap saat dan ketika kamu menemukan orang seperti itu, itu kacau,” tandas pria berusia 37 tahun itu.
(Wikanto Arungbudoyo)