Franco Morbidelli Bicara Comeback di MotoGP Qatar 2024 Usai Gegar Otak Ringan

LOSAIL - Pembalap Pramac Ducati, Franco Morbidelli, menceritakan kondisinya dan apa yang dirasakannya saat comeback di MotoGP Qatar 2024 usai menderita gegar otak. Ia memastikan keadaannya baik-baik saja dan senang bisa melewati tantangan pada seri pertama.

Morbidelli pindah ke Pramac Ducati pada musim ini dari Monster Energy Yamaha. Namun, ia terpaksa absen dalam dua tes pramusim MotoGP 2024 di Qatar dan Malaysia pada Februari karena harus beristirahat setelah mengalami gegar otak usai kecelakaan dalam sesi latihan tertutup di Sirkuit Algerve, Portimao, Portugal.

Franky pada akhirnya langsung menjajal motor Desmosedici GP24-nya dalam seri pertama MotoGP Qatar 2024 akhir pekan lalu. Dan tentu saja, performanya belum maksimal dan ia belum bisa bersaing di barisan depan dengan para pembalap Ducati lainnya karena ini adalah kali pertama membalap setelah mengalami gegar otak.

Alhasil, pembalap asal Italia itu hanya mampu finis di urutan 21 saat sprint dan mengakhiri balapan utama di Sirkuit Internasional Losail itu di posisi 18. Ia mengaku sangat kelelahan setelah menjalani comeback-nya.

Morbidelli senang dengan performa motornya yang nyaman dikendarai. Namun, yang terpenting, kondisinya baik-baik saja dan tidak terjadi masalah apa pun di kepalanya ketika membalap.

“Saya sangat lelah, namun sangat bersyukur akhir pekan ini semuanya berjalan baik dan berjalan sebagaimana mestinya. Saya merasa nyaman dengan motornya. Saya telah meningkatkan, meningkatkan, dan mencapai hal-hal di atas,” kata Morbidelli dilansir dari Motosan, Sabtu (16/3/2024).

“Tapi itu tidak penting. Yang penting semuanya baik-baik saja denganku, kepalaku. Dan sekarang saatnya untuk terus bekerja dan terus mengejar mereka yang berada di puncak,” tambah pria berdarah Brasil itu.

Lebih lanjut, murid Valentino Rossi itu mengungkapkan dirinya harus menjalani tes lebih dulu sebelum melakukan comeback-nya di MotoGP Qatar 2024. Ia pun senang karena tantangan berat ini bisa dilewatinya berkat dukungan penuh yang diberikan oleh orang-orang terdekatnya.

“Mereka memberi saya 'OK' untuk datang ke sini pada hari Senin. Saya mengalami gegar otak, jadi saya melakukan tes untuk melihat apakah saya baik-baik saja,” jelas rider berusia 29 tahun itu.

“Dan setelah sebulan tidak melakukan apa pun, mengendarai sepeda motor dan mengikuti balapan akhir pekan adalah sebuah tantangan. Namun ini adalah sebuah tantangan yang berkat orang-orang, terima kasih kepada seluruh keluarga VR46, seluruh keluarga saya, tim, dan sepeda motor, hal ini dapat dilakukan,” pungkasnya.

(Wikanto Arungbudoyo)