DUBAI – Pemain tunggal putra Denmark, Viktor Axelsen, mengaku belum kepikiran bakal menjadi pelatih setelah gantung raket sebagai pebulutangkis. Meski begitu, dia tak menutup kemungkinan bahwa hal tersebut bisa saja terjadi di masa depan.
Axelsen tengah menikmati momen-momen terbaik dalam kariernya di dunia bulutangkis dalam beberapa tahun terakhir. Itu terbukti dari keberhasilannya bercokol di peringkat satu dunia selama 109 pekan berturut-turut.
Namun, tahun depan umurnya sudah menapaki angka 30 tahun. Bukanlah usia yang muda lagi bagi seorang atlet dan bisa jadi dia sudah mulai memasuki masa-masa terakhir dari usia emasnya.
Rencana pensiun dan apa yang akan dilakukannya setelah gantung raket nanti mungkin sudah ada di dalam pikirannya. Namun, dia mengaku sama sekali belum memikirkan kemungkinan untuk menjadi pelatih bulutangkis selepas pensiun nanti.
Hal itu diungkapkannya lewat Instagram-nya, @viktoraxelsen, pada Jumat (29/12/2023) dalam sesi tanya jawab dengan para pengikutnya. Walaupun demikian, juara BWF World Tour Finals 2023 itu tak menutup kemungkinan bahwa dirinya bisa jadi seorang pelatih di masa depan.
“Itu (menjadi pelatih) sesuatu yang belum pernah aku pikirkan sampai sekarang, tapi kita tidak pernah tahu,” kata Axelsen.
Axelsen sendiri tengah mempersiapkan diri menatap musim 2024 dengan berlatih keras di Dubai, Uni Emirat Arab. Dia bakal memulai perjalanannya tahun depan di Malaysia Open 2024 dengan melawan sahabatnya yang merupakan jagoan Singapura dan Juara Dunia 2022, Loh Kean Yew.
Selama musim 2023, pemain berpostur 194,5 cm itu total meraih enam gelar juara dalam rangkaian turnamen BWF World Tour. Dia pun menutup tahun ini dengan gelar juara BWF World Tour Finals 2023, yang membuatnya mencatatkan hattrick naik podium pertama turnamen penutup tahun sekaligus menjadi pemain tersukses yang meraihnya dengan raihan lima gelar.
(Admiraldy Eka Saputra)