Sama seperti di Mandalika, Martin juga sempat memimpin hingga tiga detik di posisi terdepan. Namunn, Martin akhirnya finis kelima selagi Bagnaia berhasil finis kedua karena ban soft yang aus di lap-lap terakhir.
Martin merasa mampu mengalahkan para rivalnya dengan ban apa pun. Namun, kenyataannya, kepercayaan dirinya tersebut menjadi bumerang baginya.
“Saya mungkin berpikir: ‘Oke, saya bisa memperlebar jarak hingga lima detik. Saya bisa menang dengan ban lainnya. Saya bisa melakukan apa saja’,” jelas Martin.
“Padahal, kita di MotoGP, yang berarti tidak boleh seperti itu. Anda harus menggunakan peralatan yang sama dengan para rival,” tambahnya.
“Pada akhirnya, menang sepersepuluh atau 10 detik pun sama saja. Saya pikir itulah pelajaran berharga yang dipetik untuk masa depan.”
(Reinaldy Darius)