MONAKO – Pembalap Tim Red Bull Racing, Max Verstappen begitu mendominasi kala menjuarai Formula One (F1) 2023. Namun, tak disangka ada juga seri yang tak disukai Verstappen karena menurutnya ia gagal tampil baik di balapan tersebut.
Sebagai informasi, pada F1 2023 Tim Red Bull memenangkan 21 balapan dari 22 seri dengan 19 kemenangan dicatatkan bintang asal Belanda itu sendiri. Fakta tersebut membuktikan betapa mendominasinya Red Bull dan Verstappen di musim lalu.
Menariknya meski begitu mendominasi, ada juga balapan yang tidak disenangi Verstappen di F1 2023. Verstappen pun memberikan jawaban yang mengejutkan mengenai balapan terburuknya di musim 2023.
Verstappen tak memilih GP Singapura yang merupakan satu-satunya seri di mana Red Bull gagal menang. Padahal di GP Singapura pembalap kelahiran Belgia tersebut hanya mampu finis kelima setelah start dari posisi 11.
Sementara rekan setimnya, Sergio Perez, juga hanya bisa menyelesaikan balapan di sirkuit jalanan itu di urutan delapan setelah memulainya dari tempat ke-13. Meski gagal bersinar dan tak senang dengan GP Singapura, masih ada balapan yang lebih buruk menurut Verstappen di 2023.
Tak disangka, Verstappen justru memilih GP Azerbaijan 2023 sebagai balapan terburuknya di musim lalu.
“Yang terburuk masih terjadi di Baku. Saya hanya tidak senang dengan apa yang terjadi,” cerita Verstappen, dikutip Motorsport International, Rabu (27/12/2023).
"Di Singapura kami baru saja memulai dan mungkin juga melakukan beberapa kesalahan dalam pengaturannya. Itu hanya berantakan. Bagi saya, Singapura tidak terjadi sama sekali. Saya tidak menghitungnya!" imbuhnya.
Di Sirkuit Baku, Verstappen padahal mampu naik podium ketiga dalam sprint. Lalu, dia menjadi runner up dalam balapan utama di belakang Perez.
Walaupun dari segi hasil tak mengecewakan, Verstappen menilai balapan di Baku adalah balapan terburuknya selama mengendarai mobil RB19. Namun, dia benar-benar memanfaatkan apa yang terjadi di sana sebagai bahan evaluasi yang membantunya tampil sangat dominan sepanjang musim.
“Itu mungkin bukan balapan terbaik dalam hidup saya, tapi itu juga karena saya mencoba banyak alat antara bias rem, diferensial, pengereman mesin. Karena mobilnya juga masih sangat baru dan itu juga merupakan sirkuit jalanan yang memiliki tikungan 90 derajat, jadi Anda mungkin menginginkan perilaku yang sedikit berbeda dari mobil tersebut,” ucap juara F1 2021, 2022 dan 2023 itu.
“Itulah sebabnya saya pikir itu adalah sedikit untung-untungan sepanjang balapan, tapi akhir balapan sebenarnya sangat kuat, di mana saya pikir saya sudah melukai ban saya dengan cukup parah sejak awal saat mencoba menyalip,” tambahnya.
“Saat saya keluar dari balapan itu, saya berkata 'Oke, saya tidak memenangkan balapan tapi sebenarnya saya belajar banyak untuk balapan mendatang’,” pungkasnya.
(Rivan Nasri Rachman)