“Saya mungkin menghabiskan terlalu banyak waktu di trek saya saat ini dan menginvestasikan terlalu banyak uang, tetapi itulah rencana saya. Kontrak menyatakan saya bisa mengelola tempat ini selama 20 tahun ke depan. Di satu sisi, itu bagus, karena beberapa hal memerlukan waktu. Di sisi lain, akan sangat sulit untuk melakukannya seperti yang telah saya lakukan selama beberapa bulan terakhir,” jelas pria berusia 37 tahun itu.
“Saya berharap menemukan cara untuk menghadapi situasi ini dengan cara yang lebih santai. Dengan proyek seperti ini Anda tidak bisa hanya menikmati hal-hal indah saja, Anda juga harus mengurus semuanya. Tapi itu normal,” imbuhnya.
Dovi pun tak memungkiri bahwa sebagai pengusaha dirinya lebih stress ketimbang saat masih menjadi seorang pembalap. Kendati demikian, dia berusaha untuk selalu menikmati setiap prosesnya.
“Bisa dibilang, ya (jadi pengusaha lebih stress dibanding jadi pembalap), tentu saja!” tegas Dovi.
“Sebagai seorang pembalap, hubungan baik dengan orang-orang di sekitar saya penting untuk mencapai hasil yang baik. Dan biasanya tim akan mengatur segalanya untuk Anda. Kini aku berada di posisi yang berbeda. Ini adalah pengalaman yang sangat sulit namun juga indah,” pungkasnya.
(Reinaldy Darius)