MARC Marquez menyebut bahwa bertahan di Repsol Honda adalah hal yang tak masuk akal bagi dirinya. Sebab, tim pabrikan Jepang itu sedang mengalami kesulitan untuk mengembangkan motor, selagi gajinya sangatlah tinggi.
The Baby Alien – julukan Marquez – sukses mempersembahkan banyak gelar sejak naik ke kelas MotoGP pada 2013 silam. Dia sukses merengkuh enam gelar juara dunia, yang direngkuh pada periode 2013 hingga 2019.
Sayangnya, setelah 11 tahun bersama, Marquez akhirnya memutuskan untuk hengkang dari tim pabrikan asal Jepang itu di akhir musim 2023 dan bergabung dengan Gresini Ducati. Sebab, Honda tak mampu menyokongnya lagi dengan motor yang kompetitif dalam beberapa musim terakhir.
Meski telah berpisah, Marquez terang-terangan menyatakan ingin pergi secara baik-baik agar hubungannya dengan Honda tak merenggang. Bahkan menurutnya, kepergiannya memang merupakan solusi terbaik bagi kedua belah pihak.
“Saya ingin keputusan ini dibuat agar kami tetap akrab dan berhasabat karena hubungan yang saya dan Honda telah miliki. Itu adalah keputusan yang sangat besar dan saya pikir kedua belah pihak menang,” kata Marquez dilansir dari Motosan, Senin (11/12/2023).
Pasalnya, bintang asal Spanyol itu menilai, tidak masuk akal jika dirinya tetap bertahan dengan Honda karena mereka harus membayar gajinya yang tinggi. Sedangkan di sisi lain, mereka membutuhkan biaya yang besar untuk mengembangkan motor yang kompetitif lagi.
“Proyek yang sedang dijalankan Honda, dalam situasi saat ini, tidak masuk akal jika mereka memiliki pembalap dengan bayaran tertinggi di grid. Jika saya tidak jujur, saya akan bertahan, mengambil uang dan mengendarai motor mereka tanpa tekanan,” jelas pembalap berusia 30 tahun itu.
Ya, Marquez memang merupakan pembalap dengan gaji tertinggi di MotoGP saat masih bersama Honda. Dia mendapatkan bayaran sebesar 12,5 juta Euro per musim atau setara dengan Rp205 miliar.
Namun, kabarnya juara MotoGP enam kali itu mengalami penurunan gaji yang sangat banyak ketika bergabung dengan Gresini Ducati mulai MotoGP 2024. Namun, dia rela melakukan itu demi bisa tampil kompetitif lagi untuk memperebutkan gelar juara.
(Reinaldy Darius)