Jorge Martin juga mengungkapkan rasa kekecewaan yang paling karena merasa takut dalam bermanuver di lintasan. Hal itu terjadi karena dirinya kehilangan traksi seperti melewati trek basah.
“Saya sangat kecewa karena kejuaraan ditentukan oleh ban yang jelek. Tapi, ini terjadi kepada saya. Itu sangat disayangkan. Tapi memang begitulah adanya,” jelas Jorge Martin.
Setelah mencatatkan diri sebagai yang tercepat di sprint race, Jorge Martin harus puas hanya mampu finis ke-11 di balapan utama. Sampai saat ini, Michelin belum menanggapi klaim Martin terkait pemakaian ban hard depan dan belakang untuk balapan di Qatar.
Terkait dengan sabotase ban yang dituding dilakukan kepada Jorge Martin, itu hanya sebuah kabar burung yang mungkin agar memanaskan suasana perebutan gelar juara dunia MotoGP 2023. Pasalnya, Jorge Martin dan Bagnaia diketahui sama-sama pembalap Ducati, namun beda antara tim pabrikan dengan tim satelit.
(Rivan Nasri Rachman)