Sayangnya, umpire yang bertugas menilai itu adalah fault alias pelanggaran. Angka kemudian diberikan kepada Momota sehingga kedudukan menjadi 17-16.
Terang saja Gemke tidak terima. Pemain berusia 26 tahun itu marah-marah kepada umpire. Dia merasa tidak terima lantaran bola sebetulnya sudah berada tepat di atas net, bukan lapangan permainan Momota.
Jika bola masih terbang di lapangan permainan Momota, maka Gemke jelas melakukan pelanggaran. Dalam tayangan ulang, shuttlecock terlihat berada di atas net sehingga tungal putra asal Viby itu berhak memanfaatkannya untuk mencetak angka.
Wajar jika Gemke mengamuk dan sempat menyalahkan Momota yang justru menunjukkan gestur, keputusan ada di tangan umpire. Momen itu terbukti mengubah jalannya pertandingan dan sang tunggal putra Denmark tersingkir.
(Wikanto Arungbudoyo)