KISAH Anthony Sinisuka Ginting, tunggal putra terbaik Indonesia saat ini yang sempat dilema pilih sekolah atau bulu tangkis menarik diulas kembali. Atlet 27 tahun tersebut saat ini menempati peringkat dua dunia atau menjadi yang terbaik di sektor tunggal putra Indonesia.
Pemain kelahiran 20 Oktober 1996 itu pertama kali terkenal di tim senior ketika memenangkan medali perunggu di Asian Games 2018. Pada Olimpiade 2020, Anthony Ginting memenangkan perunggu. Ia menjadi bagian tim juara Indonesia di Piala Thomas 2020.
Tahun ini, pebulu tangkis asal Cimahi, Bandung, itu sukses memenangkan Badminton Asia Championship 2023 hingga Singapore Open 2023. Secara keseluruhan, Anthony Ginting telah mengoleksi enam gelar juara turnamen BWF World Tour.
Di balik kesuksesannya sebagai tunggal putra terbaik Indonesia saat ini, Anthony Ginting sempat dilema antara pilih sekolah atau bulu tangkis. Sebagai informasi, Anthony Ginting mulai mengenal bulu tangkis ketika berusia 5-6 tahun.
Sang pemain bertangan kanan ini kemudian didaftarkan oleh ayahnya ke sebuah klub bulu tangkis saat umur 7-8 tahun. Anthony Ginting kemudian masih menekuni bulu tangkis saat menginjak usia remaja ketika masih sekolah di SMP.
Saat itu, sang juara Singapore Open 2023 tersebut dilema antara pilih sekolah atau bulu tangkis. Pada akhirnya, Anthony Ginting memutuskan untuk fokus mengembangkan olahraga yang satu ini.
"Di SMP harus pilih sekolah apa bulu tangkis. Kita enggak tahu juga di bulu tangkis ini bakal bagaimana, berhasil apa enggak. Aku sama orang tua sudah mutusin untuk jalanin di bulu tangkis, jadi harus totalitas," kata Anthony Ginting, mengutip dari ANTARA.
"Enggak pernah kepikiran, kalau enggak jadi atlet bulu tangkis, mau jadi apa," tambah Anthony Ginting.
Hingga pada 2013 saat menginjak kelas 1 SMA, Anthony Ginting pun dipanggil untuk bergabung ke Pelatnas PBSI. Singkat kata, sang pemain yang kini berusia 27 tahun itu menjelma menjadi tunggal putra andalan Indonesia hingga saat ini.
Di Olimpiade Tokyo 2020 yang merupakan debut Anthony di pesta olahraga tertinggi itu, ia berhasil membawa pulang perunggu. Dia mengakhiri puasa medali Olimpiade tunggal putra Indonesia dalam 17 tahun, yang terakhir ketika idolanya Taufik Hidayat menyabet emas.
Prestasi itu tentu berkat kerja keras, pengorbanan dan dedikasi Anthony Ginting kepada olahraga bulu tangkis. Ke depannya, tunggal putra terbaik Indonesia ini masih berpeluang untuk menambah pundi-pundi medalinya di beberapa turnamen internasional.
(Wikanto Arungbudoyo)