SEBANYAK 8 sensor yang ada di motor MotoGP akan diulas Okezone. Sensor pada motor MotoGP memiliki banyak tujuan yang berkaitan dengan pengambilan data. Nantinya, data yang diterima sensor itu bisa untuk mengaplikasikan keinginan tertentu saat motor melaju.
Dengan sensor, penyesuaian yang berbeda dapat dilakukan pada motor MotoGP dari bagian ke bagian sesuai keinginan pengendara dan teknisi. Di motor MotoGP, sedikitnya ada 55 sensor yang menempel. Okezone akan mengulas 8 sensor saja di bawah ini.
Berikut 8 Sensor yang Ada di Motor MotoGP:
8. Traction Control (TC)
Sensor traction control alias kontrol traksi mengatur agar ban belakang mencengkram aspal secara maksimal. Fungsi sensor ini sangat penting supaya mengurangi resiko high side effect pada motor MotoGP.
High side effect terjadi karena tenaga mesin yang besar keluar mendadak waktu pembalap buka gas cepat atau berlebihan sehingga bisa mengakibatkan rider terpental dari motor. Sensor ini berupa kabel yang diikat ke lengan ayun sampai ke gir belakang motor MotoGP.
7. Launch Control System (LCS)
Launch Control System (LCS) menjadi sensor untuk mengatur putaran mesin motor untuk selalu di rpm bawah. Kegunaan sensor LCS saat motor MotoGP keluar pit setelah disetting ulang atau saat motor akan masuk pit.
Fungsi lain sensor LCS ketika motor mau start yang dapat bekerja untuk meredam kelebihan rpm saat akan akselerasi sebelum lampu merah start padam. Salah satu cara LCS dengan menekan salah satu tombol di sebelah kiri setang.
6. Sensor Wheelie
Sensor wheelie fungsinya agar motor MotoGP tidak standing alias ban depan tidak mengangkat. Kondisi ban depan standing karena over power saat akselerasi yang biasanya terjadi waktu motor keluar tikungan. Fungsi sensor ini juga dapat mengatur tenaga yang berlebihan dan mendeteksi gerakan ban depan.
5. Sensor Lean Angle
Sensor lean angle atau sudut kemiringan motor berfungsi mendata berapa derajat kemiringan motor saat masuk tikungan. Dengan begitu, mekanik akan tahu pembalap berlebihan atau tidak miringnya atau belum maksimal memiringkan motornya.
4. Sensor Sok Depan dan Belakang
Sensor sok depan dan belakang berfungsi dalam kondisi sok bekerja waktu cornering, pengereman, dan keluar tikungan. Dari data yang terlihat di layar monitor, akan bisa dianalisis. Dalam analisisnya, dicek apakah sudah tepat atau belum titik pengereman pembalap hingga ketika berada di tikungan.
3. Sensor tekanan angin ban
Tekanan angin pada ban motor MotoGP akan bisa berubah-ubah bergantung temperatur aspal sirkuit. Dengan sensor ini, mekanik tahu apakah tekanan angin ban melebihi batas toleransi atau tidak.
2. Sensor Kecepatan
Di motor MotoGP, sensor kecepatan ada di roda depan maupun roda belakang. Sensor kecepatan di MotoGP berbeda dengan sensor kecepatan motor jalanan yang biasanya ada di gir depan, atau hanya di ban depan atau belakang.
Selain memberitahu kecepatan pembalap, sensor ini juga mendeteksi kecepatan putaran tiap roda. Informasi ini bisa membuat ECU mendeteksi adanya selip atau kehilangan traksi, sehingga data ini bisa tersalurkan ke sistem traction control untuk membantu pembalap.
1. Sensor Posisi Gas
Terakhir ada sensor posisi gas atau throttle. Di motor MotoGP, sensor ini menggunakan sistem throttle by wire. Teknologi ini juga bisa diterapkan di motor jalanan seperti motor CBR250RR. Sebelum ada sensor ini, kabel logam digunakan untuk menghubungkan tuas throttle ke katup kupu-kupu atau throttle body.
(Reinaldy Darius)