VALENTINO Rossi ceritakan momen sulit hindari Marco Simoncelli saat insiden tragis MotoGP Malaysia 2011. Dalam insiden tersebut, pembalap muda Italia, Marco Simonelli, meninggal dunia pada usia 24 tahun.
Marco Simoncelli merupakan salah satu pembalap muda yang menjanjikan dari Italia pada tahun 2010 silam. Dia finis kedelapan di klasemen akhir MotoGP 2010 dengan raihan 125 poin.
Pada tahun 2011, Simoncelli dipromosikan ke tim pabrikan Honda sebagai bagian dari tim Gresini. Dia berkembang semakin baik dengan meraih dua podium pada tahun itu.
Namun, Simoncelli mengakhiri kariernya dengan tragis pada MotoGP Malaysia 2011 yang digelar 23 Oktober 2011. Sebuah insiden merenggut nyawanya dan legenda balap Valentino Rossi ada di sana.
Simoncelli kehilangan kendali atas motor RC212V miliknya pada tikungan ke-11 di lap kedua balapan tersebut. Upayanya untuk menghindari crash mendesaknya ke arah Colin Edwards dan Valentino Rossi.
Rossi pernah berkisah tentang momen ini pada 2011 dan dia mengaku sulit menghindar dari Simoncelli. The Doctor – julukan Rossi – menyebut bahwa itu adalah momen yang mustahil untuk dihindari.
“Saya telah melihat ulang video dan juga mengecek data dari motor. Marco sangatlah besar dan jauh lebih besar daripada pembalap lainnya dan dia sangat mengandalkan badannya untuk mengendarai motor dan juga untuk berjuang kontra pembalap yang lainnya,” kata Rossi pada 2011, dilansir dari motorcyclenews.
“Saya pikir dalam kejadian ini, dia mencoba untukt idak crash dan keluar dari balapan dengan menggunakan badannya agar tidak terjatuh. Namun, badannya hampir seperti ban ketiga dan sayangnya, motornya tidak crash dan kembali ke lintasan,” lanjut Rossi.
“Tentunya, dia tidak beruntung dan kami harus memperbaiki keamanan selama beberapa tahun terakhir namun insiden semacam ini tetaplah berbahaya, terutama di lap-lap pertama ketika banyak motor yang berdekatan. Sebuah kesalahan seperti ini bisa berakhir menjadi insiden yang buruk. Itu sangat disayangkan,” tandasnya.
“Saya mengingat berada di belakang Colin pada tikungan ini dan sesaat kemudian, Simoncelli berada di tengah lintasan pada angle yang mustahil. Itu seperti ada seseorang yang tiba-tiba melintas di depan Anda. Tidak ada yang bisa saya lakukan.”
(Reinaldy Darius)