JAKARTA – Legenda hidup bulu tangkis Indonesia, Christian Hadinata, beri pesan khusus kepada para atlet Indoensia dalam menatap Olimpiade Paris 2024. Dia optimis Indonesia masih mungkin berpeluang bersinar di Olimpiade Paris 2024.
Hal ini disampaikan usai para atlet bulu tangkis Indonesia gagal bersinar di Asian Games 2023. Di ajang itu, tak ada satu pun medali yang diraih wakil Tanah Air.
Kegagalan itu memang telah menjadi catatan pahit. Namun, Christian memandang segala hal bisa berubah asal mau berusaha.
Di lain sisi, Christian Hadinata juga membeberkan rahasia kecil di Olimpiade. Christian mengatakan akan selalu ada misteri dalam multiajang itu.
Pemain-pemain hebat bahkan bisa hancur lebur sejak babak pertama di Olimpiade. Tekanan tinggi yang ada di multi ajang itu bisa menyamaratakan kemampuan para pebulu tangkis.
Artinya, ranking menjadi nomor sekian saat tampil di Olimpiade. Semua bergantung pada usai lebih dan optimisme para pebulu tangkis.
"Di Olimpiade, itu selalu ada yang saya sebut 'Misteri Olimpiade'. Itu fakta, jadi pemain-pemain yang luar biasa hebat sebelum-sebelum Olimpiade pada saat Olimpiade berbalik, itu karena beban, tekanan, pressure menjadi terbaik, waktu di Olimpiade itu luar biasa pressure-nya," jelas Christian kepada media, Rabu 11 Oktober 2023.
"Nah misteri-misteri seperti itu, tapi dengan catatan anak-anak harus tetap berlatih keras, berusaha keras, bukan semata-mata mengandalkan soal misteri, tapi banyak kejadian seperti itu, atlet-atlet yang bisa ranking satu dunia, di seri-seri lalin bisa dikatakan hampir enggak pernah kalah, di Olimpiade keadaannya bisa sangat begitu (berbeda)," lanjutnya.
"Yang sekarang jagoan, ya, belum tentu di Olimpiade akan sama, justru yang biasa terpukul, kalah sebelum Olimpiade itu, bisa membalikkan keadaan," jelas Christian Hadinata.
Sebagaimana diketahui, saat ini tim bulu tangkis Indonesia tengah dalam catatan evaluasi besar-besaran. Mereka gagal total membawa pulang medali Asian Games 2023.
Ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, pun kehilangan takhta mereka di peringkat satu dunia. Posisi mereka dierbut oleh duet India, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty.
(Djanti Virantika)