VIRAL suporter Uzbekistan di Asian Games 2023 dipantau polisi China saat sholat. Dalam video yang beredar luas di media sosial, seorang polisi China mengintervensi warga Uzbekistan ketika menunaikan ibadah yang wajib bagi umat Islam itu.
Video tersebut salah satunya diunggah oleh akun Instagram @kirimhaberajansi. Terlihat, seorang polisi China yang tak diketahui namanya itu mengajak suporter Uzbekistan yang notabene masih dalam kondisi sholat untuk berdebat.
Tampaknya, seorang polisi China itu mencoba untuk menghentikan sholat warga Uzbekistan itu. Akun @kirimhaberajansi melaporkan bahwa tindakan polisi China itu menggambarkan bahwa pemerintah China telah memusuhi Islam.
"Permusuhan pemerintah China terhadap Islam terlihat jelas di segala bidang. Kali ini, Tiongkok mencoba menerapkan tekanan agama yang diterapkan pada #Turki Uyghur di #Turkestan Timur kepada wisatawan Uzbekistan yang datang ke negaranya," tulis keterangan akun Instagram @kirimhaberajansi, dikutip Sabtu (30/9/2023).
"Warga Uzbekistan, yang berada di negara tersebut sebagai bagian dari Asian Games ke-19 yang diadakan di China, menghadapi permusuhan terhadap agama dari polisi China," tambah pernyataan akun tersebut.
Sementara itu, pakar media sosial ternama Uzbekistan, Abdurahmon Fazilov, yang mewakili negaranya di Asian Games 2023, membenarkan bahwa seorang petugas polisi China menyerang temannya yang sedang melaksanakan sholat magrib.
Padahal, pelaksanaan sholat suporter Uzbekistan itu dilakukan di sebuah tempat yang tidak akan mempengaruhi mobilitas ruang sosial masyarakat. Dalam pernyataannya, Fazilov menyesalkan tindakan tak terpuji yang dilakukan polisi China itu.
"Saya berada dalam situasi yang lebih buruk 3 hari yang lalu. Mereka mengambil sajadah saya dari tas dan mengambilnya. Hari ini, saya menyaksikan situasi ini ketika saudara laki-laki saya sedang menunaikan shalat magrib dan saya menyaksikannya. Campur tangan polisi China. Lalu, ketika dia mencoba menyentuhnya dengan tangannya, saya menghentikannya,” kata Fazilov, dikutip dari qha.com.
Padahal, kebebasan beragama di Uzbekistan telah dilindungi. Pazilov pun menyayangkan hal itu dan berharap negaranya tetap damai tanpa ada permusuhan antar umat beragama.
"Kejadian tragis hari ini menyadarkan kita sekali lagi bahwa negara kita yang bebas dan damai tidak boleh diabaikan. Masjid terbuka untuk beribadah. Semoga negara kita yang merdeka tetap damai," pungkasnya.
(Djanti Virantika)