JAKARTA – Tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie percaya Viktor Axelsen (Denmark) bisa dikalahkan dan bakal jatuh dari singgasana peringkat satu dunia. Sebab ia melihat Kento Momota (Jepang) yang dulunya juga sulit dikalahkan, kini justru tampil melempem.
Momota sendiri mengalami penurunan sejak mengalami kecelakaan lalu lintas pada 2020 lalu. Namun, poin yang ditekankan Jonatan adalah momen Axelsen sebagai tunggal putra peringat satu dunia takkan berlangsung selamanya alias bisa diganti.
Namun, memang untuk saat ini Jonatan merasa Axelsen tak terkalahkan. Axelsen pun kembali menegaskan kualitasnya di beberapa turnamen belakangan ini. Tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie, menjadi salah satu korban Axelsen di final.
Keduanya saling berhadapan di partai puncak Japan Open 2023. Axelsen sukses membungkam Jonatan dengan skor 21-7 dan 21-18.
Menanggapi hal tersebut, Jonatan mengakui keunggulan pebulutangkis nomor satu dunia tersebut. Namun Jonatan yakin akan ada masanya dominasi Axelsen akan berakhir.
Menurut Jonatan hal tersebut tidak ada yang tahu kapan akan terjadi. Dia berkaca pada wakil Jepang, Kento Momota, yang sempat mendominasi sebagai penggawa nomor satu dunia.
Sementara Axelsen hanya dianggap sebagai bayang-bayang saja. Namun faktanya kini berubah. Jonatan pun yakin ada saatnya kejayaan Axelsen bisa dikalahkan.
Kini, Jonatan bertekad untuk berusaha menghancurkan dominasi Axelsen tersebut. Dia pun terus berupaya meningkatkan kualitas diri agar bisa melewati Axelsen nantinya.
"Mungkin memang kalau dilihat sekarang untuk saat ini Axelsen masih nomor satu lah ya. Tapi kita akuin lah, dengan prestasi dia dan pencapaian dia beberapa tahun ini memang mungkin masih yang terbaik," ucap Jonatan di Jakarta, Selasa (15/8/2023).
"Cuma kan balik lagi kita enggak pernah tahu kapan waktunya akan berganti, kayak mungkin bisa saya ulangi contohnya kayak Momota," lanjutnya.
"Beberapa tahun lalu kita enggak terpikir Axelsen akan seperti sekarang kan? Dulu kita pikir Momota akan terus bisa di atas dengan kualitas yang dia punya dan Axelsen cuma jadi bayang-bayangnya aja," tambah Jonatan.
"Mungkin dia (Axelsen) improve banyak, kita pun juga terutama yang di Indonesia terus improve gimana caranya mendekati Axelsen dan berusaha maksimal untuk melewati dia," pungkasnya.
(Rivan Nasri Rachman)