Profil Ye Zhaoying, Rival Bebuyutan Susy Susanti yang Hidup Merana Usai Dicap Pengkhianat oleh Pemerintah China

Nanda Aria, Jurnalis
Selasa 25 Juli 2023 09:18 WIB
Profil Ye Zhaoying. (Foto: Badminton News Flash)
Share :

PROFIL Ye Zhaoying, rival bebuyutan Susy Susanti yang hidup merana usai dicap pengkhianat oleh Pemerintah China menarik diamati. Ia merupakan legenda bulu tangkis China dengan segudang prestasi.

Ye Zhaoying merupakan eks tunggal putri yang pernah menjadi rival sengit Susy Susanti di era 90-an hingga awal 2000-an. Dalam 31 kali pertemuan keduanya, 11 pertandingan dimenangkan oleh Ye Zhaoying dan 20 kali dimenangkan oleh Susy Susanti.

 

Sepanjang kariernya, Ye Zhaoying sukses menyumbangkan berbagai gelar bagi dunia bulu tangkis China. Sebut saja seperti gelar juara dunia 1995 dan 1997, Indonesia Open 1992 dan 1993, All England, Kejuaraan Asia (1992, 1994, 1995, 1998 dan 1999).

Mantan pebulu tangkis putri nomor satu pada 1995 ini juga pernah meraih medali perunggu Olimpiade Sydney 2000. Akan tetapi, prestasi tersebut menjadi awal dari masa kelam dalam hidupnya sebagai pebulu tangkis China.

 BACA JUGA:

Kerap head to head dengan Susy Susanti, nasib Ye Zhaoying justru berbeda dengan legenda bulu tangkis Indonesia itu. Kehidupan Ye Zhaoying justru merana usai pensiun.

Bahkan, namanya dihapus dalam sejarah bulu tangkis China. Dicap pengkhianat, hingga harus hidup dalam pengasingan.

Pangkal mulanya adalah ketika semifinal Olimpiade 2000. Kala itu mempertemukan sesama tim dari China, yaitu Ye Zhaoying vs Gong Zhichao.

Ye Zhaoying yang kala itu masih berada di puncak kariernya dipaksa mengalah dari rekan senegaranya. Dia pun menerima ancaman untuk permufakatan jahat itu.

 

Ia pun melawan dan kemudian membuat pengakuan di hadapan publik. Pengakuan yang kemudian berujung pada perbuatan yang dianggap melawan rezim China yang otoritatif.

Alhasil, Ye Zhaoying pun dicap pengkhianat oleh pemerintah China. Bahkan, namanya pernah dihapus dalam sejarah olahraga China meski rival Susy Susanti itu telah mendulang banyak prestasi bergengsi dalam kariernya.

Setelah itu, wanita kelahiran Hangzhou, Tiongkok, 7 Mei 1974 itu terpaksa harus pindah dari China ke Spanyol demi bisa melanjutkan hidupnya dengan damai. Rival Susy Susanti itu seakan dibuang oleh keluarga dan rekan-rekannya karena dianggap terlalu berlebihan dalam memprotes pemerintah China.

“Ayah saya selalu mengatakan kepada saya untuk menjalani hidup dan berhenti memprotes pemerintah China,” kata Ye Zhaoying, dikutip dari Sportv2dk.

Tak hanya itu, Ye Zhaoying mengaku bahwa dirinya tidak pernah lagi berkomunikasi dengan rekan sejawatnya gara-gara dicap pengkhianat oleh pemerintah China. Dia merasa diasingkan oleh dunia khususnya pemerintah China.

“Tidak, tidak ada. Mantan pemain tim nasional telah menghapus saya di WeChat. Dai Yun yang pernah menjadi teman saya selama di asrama adalah salah satunya,” tambah Ye.

Kini, ia terpaksa hidup di Spanyol dengan suaminya Hao Haidong, yang merupakan mantan pesepakbola dan pencetak gol terbanyak China pada masanya. Buntut perseteruan Ye Zhaoying dengan rezim, suaminya pun terkena imbas. Ia masuk daftar hitam dan tidak pernah lagi dipanggil klub China.

“Pemerintah China mengatakan kami pengkhianat tapi kami tidak pernah mengatakan hal negatif tentang orang China. Kami hanya berbicara menentang rezim Tiongkok,” jelas Hao Haidong.

“Dunia bisa melihat betapa jahatnya tindakan yang dilakukan pemerintah China kepada kami,” tutupnya.

(Rivan Nasri Rachman)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Sports lainnya